Bocah Lelaki 10 Tahun yang Kritis setelah Diperkosa, Sekarang Meninggal
Sabtu, 01 Oktober 2022 - 16:18 WIB
NEW DELHI - Bocah laki-laki berusia 10 tahun yang kritis, setelah diperkosa dan diserang secara brutal pada 18 September oleh tiga temannya di India, telah meninggal pada Sabtu (1/10/2022).
Tiga penyerangnya juga masih anak-anak, yakni berusia 10 hingga 12 tahun. Salah satu pelaku adalah sepupu korban.
Korban dinyatakan meninggal pada Sabtu pagi karena komplikasi dari luka-lukanya di Rumah Sakit Lok Nayak milik pemerintah Delhi. Laporan awal dari media lokal menyebut korban berusia 12 tahun sebelum akhirnya direvisi menjadi 10 tahun.
Keluarganya mengatakan bahwa korban mengalami demam tinggi sepanjang malam dan tiba-tiba pagi ini fungsi organ vitalnya mulai menurun.
"Kami bersamanya dan kemudian beberapa dokter datang dan mengatakan bahwa jantungnya telah berhenti berdetak. Mereka meminta untuk menunggu di luar dan setelah beberapa menit mengatakan dia tidak ada lagi," kata ibu korban, seperti dikutip Hindustan Times.
"Mereka awalnya memberi tahu kami bahwa kami akan dapat membawanya pulang minggu depan. Bagaimana dia bisa tiba-tiba meninggal?"
Versi resmi sedang ditunggu dari pihak rumah sakit.
Seorang perwira polisi senior yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa pihaknya telah "secara informal" diberitahu bahwa anak itu telah meninggal, namun polisi belum menerima komunikasi resmi dari rumah sakit.
Wakil komisaris polisi Sanjay Kumar Sain membenarkan bahwa korban telah meninggal dunia.
Bocah itu diperkosa dan dipukuli oleh tiga anak di bawah umur di Delhi Timur pada 18 September dan dibawa ke Rumah Sakit Lok Nayak pada 22 September.
Pada hari Jumat, dokter mengatakan luka anak laki-laki itu sangat mengerikan, mengingatkan pada korban pemerkosaan beramai-ramai pada 16 Desember 2012 di Delhi.
Dokter mengonfirmasi bahwa benda tajam telah dimasukkan ke organ pribadi korban dan dia juga dipukuli dengan parah.
Keluarga korban, yang merupakan warga Seelampur, Delhi Timur, mengatakan bahwa korban dipanggil oleh beberapa anak laki-laki dari lingkungan itu dengan dalih bermain kriket pada malam 18 September.
Setelah korban pulang, keluarga mereka merasa ada yang tidak beres dengannya. Namun, keluarga tidak mengetahui keseriusan situasi.
Lihat Juga: 7 Negara yang Melegalkan Poliandri, Ada yang Menikahi Anak Sulung Laki-Laki dalam Keluarga
Tiga penyerangnya juga masih anak-anak, yakni berusia 10 hingga 12 tahun. Salah satu pelaku adalah sepupu korban.
Korban dinyatakan meninggal pada Sabtu pagi karena komplikasi dari luka-lukanya di Rumah Sakit Lok Nayak milik pemerintah Delhi. Laporan awal dari media lokal menyebut korban berusia 12 tahun sebelum akhirnya direvisi menjadi 10 tahun.
Keluarganya mengatakan bahwa korban mengalami demam tinggi sepanjang malam dan tiba-tiba pagi ini fungsi organ vitalnya mulai menurun.
"Kami bersamanya dan kemudian beberapa dokter datang dan mengatakan bahwa jantungnya telah berhenti berdetak. Mereka meminta untuk menunggu di luar dan setelah beberapa menit mengatakan dia tidak ada lagi," kata ibu korban, seperti dikutip Hindustan Times.
"Mereka awalnya memberi tahu kami bahwa kami akan dapat membawanya pulang minggu depan. Bagaimana dia bisa tiba-tiba meninggal?"
Versi resmi sedang ditunggu dari pihak rumah sakit.
Seorang perwira polisi senior yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa pihaknya telah "secara informal" diberitahu bahwa anak itu telah meninggal, namun polisi belum menerima komunikasi resmi dari rumah sakit.
Wakil komisaris polisi Sanjay Kumar Sain membenarkan bahwa korban telah meninggal dunia.
Bocah itu diperkosa dan dipukuli oleh tiga anak di bawah umur di Delhi Timur pada 18 September dan dibawa ke Rumah Sakit Lok Nayak pada 22 September.
Pada hari Jumat, dokter mengatakan luka anak laki-laki itu sangat mengerikan, mengingatkan pada korban pemerkosaan beramai-ramai pada 16 Desember 2012 di Delhi.
Dokter mengonfirmasi bahwa benda tajam telah dimasukkan ke organ pribadi korban dan dia juga dipukuli dengan parah.
Keluarga korban, yang merupakan warga Seelampur, Delhi Timur, mengatakan bahwa korban dipanggil oleh beberapa anak laki-laki dari lingkungan itu dengan dalih bermain kriket pada malam 18 September.
Setelah korban pulang, keluarga mereka merasa ada yang tidak beres dengannya. Namun, keluarga tidak mengetahui keseriusan situasi.
Lihat Juga: 7 Negara yang Melegalkan Poliandri, Ada yang Menikahi Anak Sulung Laki-Laki dalam Keluarga
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda