Bom Bunuh Diri Hantam Pusat Pendidikan di Kabul, 19 Tewas
Jum'at, 30 September 2022 - 14:25 WIB
KABUL - Sebuah serangan bom bunuh diri terjadi di sebuah pusat pendidikan di Ibu Kota Afghanistan pada Jumat (30/9/2022) pagi. Serangan yang terjadi saat para siswa bersiap menghadapi ujian itu menewaskan 19 orang.
Ledakan itu terjadi di lingkungan Dasht-e-Barchi di Kabul barat, sebuah daerah yang didominasi Muslim Syiah yang menjadi rumah bagi komunitas minoritas Hazara, tempat terjadinya beberapa serangan paling mematikan di Afghanistan.
“Siswa sedang mempersiapkan ujian ketika seorang pembom bunuh diri menyerang pusat pendidikan ini. Sayangnya, 19 orang tewas dan 27 lainnya terluka," kata juru bicara polisi Khalid Zadran seperti dikutip dari The Defense Post.
Video yang diposting di dunia maya dan foto yang dirilis media lokal menunjukkan korban berlumuran darah dibawa pergi dari tempat kejadian.
"Tim keamanan telah mencapai lokasi, sifat serangan dan rincian korban akan dirilis kemudian," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Abdul Nafy Takor sebelumnya.
“Menyerang sasaran sipil membuktikan kekejaman musuh yang tidak manusiawi dan kurangnya standar moral,” sambungnya.
Kembalinya Taliban ke kekuasaan di Afghanistan tahun lalu mengakhiri perang dua dekade dan pengurangan kekerasan yang signifikan, tetapi keamanan mulai memburuk dalam beberapa bulan terakhir di bawah kepemimpinan kelompok Islam garis keras itu.
Kelompok Hazara Syiah Afghanistan telah menghadapi penganiayaan selama beberapa dekade, dengan Taliban dituduh melakukan pelanggaran terhadap kelompok itu ketika mereka pertama kali memerintah dari 1996 hingga 2001.
Ledakan itu terjadi di lingkungan Dasht-e-Barchi di Kabul barat, sebuah daerah yang didominasi Muslim Syiah yang menjadi rumah bagi komunitas minoritas Hazara, tempat terjadinya beberapa serangan paling mematikan di Afghanistan.
“Siswa sedang mempersiapkan ujian ketika seorang pembom bunuh diri menyerang pusat pendidikan ini. Sayangnya, 19 orang tewas dan 27 lainnya terluka," kata juru bicara polisi Khalid Zadran seperti dikutip dari The Defense Post.
Video yang diposting di dunia maya dan foto yang dirilis media lokal menunjukkan korban berlumuran darah dibawa pergi dari tempat kejadian.
"Tim keamanan telah mencapai lokasi, sifat serangan dan rincian korban akan dirilis kemudian," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Abdul Nafy Takor sebelumnya.
“Menyerang sasaran sipil membuktikan kekejaman musuh yang tidak manusiawi dan kurangnya standar moral,” sambungnya.
Kembalinya Taliban ke kekuasaan di Afghanistan tahun lalu mengakhiri perang dua dekade dan pengurangan kekerasan yang signifikan, tetapi keamanan mulai memburuk dalam beberapa bulan terakhir di bawah kepemimpinan kelompok Islam garis keras itu.
Kelompok Hazara Syiah Afghanistan telah menghadapi penganiayaan selama beberapa dekade, dengan Taliban dituduh melakukan pelanggaran terhadap kelompok itu ketika mereka pertama kali memerintah dari 1996 hingga 2001.
tulis komentar anda