Makin Brutal, Israel Kerahkan Drone Pembunuh di Tepi Barat

Jum'at, 30 September 2022 - 07:12 WIB
Israel telah menggunakan drone Hermes 450 Elbit di Jalur Gaza. Foto/air force technology
TEPI BARAT - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyetujui penggunaan pesawat tak berawak (drone) untuk membunuh target warga Palestina di Tepi Barat.

Jerusalem Post melaporkan hal itu pada Kamis (29/9/2022). Perintah itu datang setelah serangan Israel yang kejam sehari sebelumnya, dan ketika IDF semakin mengandalkan robot untuk mengawasi wilayah Palestina.

Menurut surat kabar itu, komandan IDF akan diizinkan menggunakan pesawat tak berawak "untuk melakukan serangan jika orang-orang bersenjata diidentifikasi sebagai ancaman yang akan segera terjadi pada pasukan mereka."



Pejabat senior Israel membahas perubahan doktrinal pada Rabu, lanjut laporan itu, dengan Kepala Staf Jenderal Aviv Kohavi menandatangani perintah tersebut.



Israel telah menggunakan drone Hermes 450 Elbit untuk melakukan pembunuhan yang ditargetkan di Gaza sejak 2008.

Drone ini telah diproduksi sejak akhir 1990-an, tetapi sulit membuat laporan lengkap tentang penggunaannya, karena sensor militer Israel telah melarang laporan penggunaannya sampai awal tahun ini.

Drone tidak pernah digunakan secara ofensif di Tepi Barat, setidaknya menurut IDF. Namun, keputusan untuk mengubah kebijakan ini muncul setelah empat warga Palestina tewas dan 44 orang lainnya terluka dalam serangan di kamp pengungsi di Jenin pada Rabu pagi.

“Namun, IDF sedang mempertimbangkan lampu hijau pembunuhan sejak Mei, ketika komando kontra-teror Israel tewas dalam operasi serupa di Jenin,” papar laporan Jerusalem Post.

Serangan Israel pada Rabu ditujukan untuk menangkap saudara laki-laki Raad Hazem, yang membunuh tiga warga sipil Israel di Tel Aviv pada April.

Serangan semacam itu, yang tampaknya terorganisir dan dilakukan dari Jenin, telah memicu kekhawatiran bahwa IDF akan segera melakukan operasi militer skala besar di Tepi Barat.

“Meski tidak ada yang tertarik meluncurkan operasi skala besar, itu bisa terjadi,” Menteri Dalam Negeri Israel Omer Bar mengatakan dalam wawancara radio pada Kamis.

Untuk saat ini, Israel berharap drone dan senjata yang dikendalikan dari jarak jauh dapat menjaga pasukannya dari bahaya di Tepi Barat.

IDF baru-baru ini memasang menara senjata jarak jauh di daerah berpenduduk padat di Hebron, setelah dilaporkan menyebarkan teknologi pengenalan wajah di wilayah Palestina tahun lalu.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More