Zelensky: Saya Shock karena Israel Tak Menolong Ukraina
Sabtu, 24 September 2022 - 02:59 WIB
KIEV - Presiden Vladimir Zelensky mengaku shock setelah Israel tidak menolong Ukraina dalam perang melawan invasi Rusia .
Dia mengeklaim negara Yahudi itu telah berada di bawah pengaruh Moskow.
"Saya shock. Saya tidak mengerti. Israel tidak memberi kami apa-apa, tidak ada, nol," katanya kepada stasiun televisi Prancis, Jumat.
"Saya mengerti bahwa mereka harus mempertahankan tanah mereka, tetapi saya telah menerima informasi bahwa Israel mengekspor persenjataannya ke negara lain," ujarnya, yang dilansir Russia Today, Sabtu (24/9/2022).
Pernyataan Zelensky itu kemungkinan merujuk pada penjualan sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel ke Siprus yang dilaporkan bulan lalu tetapi tidak dikonfirmasi oleh pemerintah Israel.
Tahun lalu, ekspor pertahanan Israel mencapai rekor USD11,3 miliar, dengan 41% pelanggannya berlokasi di Eropa.
Sementara Israel mengecam invasi Rusia di Ukraina dan mematuhi sanksi AS terhadap Moskow, Israel tidak menjatuhkan sanksinya sendiri terhadap Rusia, dan menahan diri dari menyumbangkan senjata ke Kiev.
Sebaliknya, negara Yahudi itu hanya mengirimkan peralatan pelindung seperti pelindung tubuh dan helm, serta bantuan kemanusiaan.
Ini tidak menyenangkan Zelensky, yang menyatakan pada bulan April bahwa dia ingin Ukraina menjadi “Israel besar”, di mana warganya dipersenjatai dan siap untuk dinas militer setiap saat.
"Ada diskusi dengan para pemimpin Israel dan ini tidak membantu Ukraina," kata Zelensky. "Mengapa tidak memberi kami pertahanan anti-pesawat?" tanya Zelensky.
"Seseorang dapat melihat pengaruh Rusia di Israel," imbuh dia.
Sejauh ini tidak ada bukti bahwa Moskow telah bekerja untuk memengaruhi kebijakan Israel dalam mempersenjatai Ukraina. Namun, mempertahankan kontak diplomatik dengan Rusia adalah kepentingan Israel, mengingat Moskow memiliki kehadiran militer di Suriah, dan jet tempur Israel sering melakukan serangan udara lintas batas di sana.
Selain itu, Rusia dan Israel berbagi ikatan budaya yang erat, mengingat sekitar 15% populasi Israel adalah keturunan Rusia, dan Rusia adalah rumah bagi populasi Yahudi terbesar ketujuh di dunia.
Namun, Israel dan Rusia telah berselisih mengenai keputusan Moskow untuk menutup cabang Badan Yahudi awal musim panas ini.
Menurut Times of Israel, Israel melakukan intervensi untuk mencegah AS memasok baterai rudal Iron Dome ke Ukraina sebelum dimulainya operasi militer Rusia pada Februari.
Dia mengeklaim negara Yahudi itu telah berada di bawah pengaruh Moskow.
"Saya shock. Saya tidak mengerti. Israel tidak memberi kami apa-apa, tidak ada, nol," katanya kepada stasiun televisi Prancis, Jumat.
"Saya mengerti bahwa mereka harus mempertahankan tanah mereka, tetapi saya telah menerima informasi bahwa Israel mengekspor persenjataannya ke negara lain," ujarnya, yang dilansir Russia Today, Sabtu (24/9/2022).
Pernyataan Zelensky itu kemungkinan merujuk pada penjualan sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel ke Siprus yang dilaporkan bulan lalu tetapi tidak dikonfirmasi oleh pemerintah Israel.
Tahun lalu, ekspor pertahanan Israel mencapai rekor USD11,3 miliar, dengan 41% pelanggannya berlokasi di Eropa.
Sementara Israel mengecam invasi Rusia di Ukraina dan mematuhi sanksi AS terhadap Moskow, Israel tidak menjatuhkan sanksinya sendiri terhadap Rusia, dan menahan diri dari menyumbangkan senjata ke Kiev.
Sebaliknya, negara Yahudi itu hanya mengirimkan peralatan pelindung seperti pelindung tubuh dan helm, serta bantuan kemanusiaan.
Ini tidak menyenangkan Zelensky, yang menyatakan pada bulan April bahwa dia ingin Ukraina menjadi “Israel besar”, di mana warganya dipersenjatai dan siap untuk dinas militer setiap saat.
"Ada diskusi dengan para pemimpin Israel dan ini tidak membantu Ukraina," kata Zelensky. "Mengapa tidak memberi kami pertahanan anti-pesawat?" tanya Zelensky.
"Seseorang dapat melihat pengaruh Rusia di Israel," imbuh dia.
Sejauh ini tidak ada bukti bahwa Moskow telah bekerja untuk memengaruhi kebijakan Israel dalam mempersenjatai Ukraina. Namun, mempertahankan kontak diplomatik dengan Rusia adalah kepentingan Israel, mengingat Moskow memiliki kehadiran militer di Suriah, dan jet tempur Israel sering melakukan serangan udara lintas batas di sana.
Selain itu, Rusia dan Israel berbagi ikatan budaya yang erat, mengingat sekitar 15% populasi Israel adalah keturunan Rusia, dan Rusia adalah rumah bagi populasi Yahudi terbesar ketujuh di dunia.
Namun, Israel dan Rusia telah berselisih mengenai keputusan Moskow untuk menutup cabang Badan Yahudi awal musim panas ini.
Menurut Times of Israel, Israel melakukan intervensi untuk mencegah AS memasok baterai rudal Iron Dome ke Ukraina sebelum dimulainya operasi militer Rusia pada Februari.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda