Ledakan Guncang Melitopol Seiring Referendum Gabung Rusia
Jum'at, 23 September 2022 - 20:18 WIB
Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) secara bersamaan mengadakan referendum mereka sendiri untuk menjadi bagian dari Rusia.
Rogov sebelumnya mengatakan Ukraina berada di balik ledakan di dekat pasar utama Melitopol pada Kamis, yang menyebabkan enam orang terluka.
Ivan Fyodorov, pejabat Ukraina yang bertanggung jawab atas Melitopol, menuduh pemerintah setempat mencoba menjebak Kiev.
Juga pada Kamis, artileri Ukraina menyerang satu bus di Donetsk, menewaskan enam orang, menurut Walikota Aleksey Kulemzin.
Pejabat kota itu kemudian melaporkan tujuh warga sipil tewas dan delapan terluka dalam penembakan hari itu.
Ukraina, Amerika Serikat, dan Uni Eropa menolak referendum itu sebagai "palsu". Mereka bersumpah tidak akan mengakui hasilnya.
Hasil referendum itu akan semakin memperburuk konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina yang didukung Barat.
Lihat Juga: Perang Rusia-Ukraina Sudah 1.000 Hari, G7 Tuduh Moskow Satu-satunya Penghambat Perdamaian
Rogov sebelumnya mengatakan Ukraina berada di balik ledakan di dekat pasar utama Melitopol pada Kamis, yang menyebabkan enam orang terluka.
Ivan Fyodorov, pejabat Ukraina yang bertanggung jawab atas Melitopol, menuduh pemerintah setempat mencoba menjebak Kiev.
Juga pada Kamis, artileri Ukraina menyerang satu bus di Donetsk, menewaskan enam orang, menurut Walikota Aleksey Kulemzin.
Pejabat kota itu kemudian melaporkan tujuh warga sipil tewas dan delapan terluka dalam penembakan hari itu.
Ukraina, Amerika Serikat, dan Uni Eropa menolak referendum itu sebagai "palsu". Mereka bersumpah tidak akan mengakui hasilnya.
Hasil referendum itu akan semakin memperburuk konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina yang didukung Barat.
Lihat Juga: Perang Rusia-Ukraina Sudah 1.000 Hari, G7 Tuduh Moskow Satu-satunya Penghambat Perdamaian
(sya)
tulis komentar anda