BREAKING NEWS: 4 Wilayah Ukraina Mulai Lakukan Referendum Gabung Rusia
Jum'at, 23 September 2022 - 12:54 WIB
KIEV - Empat wilayah Ukraina telah memulai proses pemungutan suara untuk bergabung dengan Rusia. Empat wilayah itu adalah Republik Donbass di Donetsk dan Luhansk serta bagian selatan Ukraina yang dikuasai Rusia.
Dikutip dari Russia Today, Jumat (23/9/2022), pemungutan suara akan berlangsung mulai hari ini hingga Selasa pekan depan. Hasil awal diharapkan akan dirilis pada hari Rabu mendayang.
Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) memisahkan diri dari Ukraina tak lama setelah kudeta 2014 di Kiev. Mereka sebagian besar berbahasa Rusia dan berbagi perbatasan dengan Rusia. Moskow telah mengakui keduanya sebagai negara merdeka pada Februari lalu.
Rusia saat ini mengendalikan Wilayah Kherson Ukraina, serta sebagian besar Wilayah Zaporozhye, yang direbut setelah Moskow meluncurkan operasi militer di negara tetangganya itu pada 24 Februari lalu.
Kiev, yang menganggap daerah-daerah ini berada di bawah pendudukan ilegal Rusia, mengatakan tidak akan mengakui pemungutan suara tersebut. Sedangkan Uni Eropa telah menyebut referendum itu sebagai “palsu.”
Ketua DPR Denis Pushilin pada Kamis malam mengatakan ada "tanda-tanda mengkhawatirkan" bahwa Kiev dapat melancarkan serangan terhadap wilayah itu dalam waktu dekat.
Dikutip dari Russia Today, Jumat (23/9/2022), pemungutan suara akan berlangsung mulai hari ini hingga Selasa pekan depan. Hasil awal diharapkan akan dirilis pada hari Rabu mendayang.
Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) memisahkan diri dari Ukraina tak lama setelah kudeta 2014 di Kiev. Mereka sebagian besar berbahasa Rusia dan berbagi perbatasan dengan Rusia. Moskow telah mengakui keduanya sebagai negara merdeka pada Februari lalu.
Rusia saat ini mengendalikan Wilayah Kherson Ukraina, serta sebagian besar Wilayah Zaporozhye, yang direbut setelah Moskow meluncurkan operasi militer di negara tetangganya itu pada 24 Februari lalu.
Kiev, yang menganggap daerah-daerah ini berada di bawah pendudukan ilegal Rusia, mengatakan tidak akan mengakui pemungutan suara tersebut. Sedangkan Uni Eropa telah menyebut referendum itu sebagai “palsu.”
Ketua DPR Denis Pushilin pada Kamis malam mengatakan ada "tanda-tanda mengkhawatirkan" bahwa Kiev dapat melancarkan serangan terhadap wilayah itu dalam waktu dekat.
(ian)
tulis komentar anda