Kisah Suami-Istri Foya-foya setelah Bank Salah Transfer Rp89 Miliar

Selasa, 20 September 2022 - 11:58 WIB
Hui Gao dan Kara Hurring, pasangan Selandia Baru yang foya-foya setelah bank salah transfer senilai Rp89 miliar ke rekening mereka. Foto/One News New Zealand via The Mirror
ROTORUA - Pasangan suami-istri asal Selandia Baru hidup foya-foya setelah bank salah transfer ke rekening mereka sebesar NZD10 juta atau lebih dari Rp89 miliar. Kisah hidup mereka kemudian diangkat dalam sebuah film.

Pasangan itu bernama Hui Gao yang populer dengan sebutan Leo dan Kara Hurring.

Kisah mereka dimulai ketika Gao mengajukan pinjaman NZD100.000 ke bank Westpac untuk membantu bisnis pompa bensinnya yang sedang berjuang di Rotorua, Selandia Baru, pada 2009.

Pinjaman itu disetujui oleh Westpac. Namun, seorang pegawai bank melakukan kesalahan dengan menambahkan beberapa nol, menjadikan Gao sebagai jutawan dadakan.





Gao dan istrinya sadar uang itu bukan milik mereka. Namun, itu tidak menghentikan mereka untuk menikmati setiap menit uang tunai tersebut.

Pasangan itu melarikan diri, dan menghabiskan banyak uang untuk berfoya-foya, termasuk berjudi dan menginap di hotel bintang lima.

Perburuan internasional akhirnya diluncurkan, tetapi pasangan itu menghabiskan dan menarik total NZD6,78 juta sebelum mereka ditangkap oleh polisi.

Kisah hidup mereka telah diangkat dalam film "Runaway Millionaires".

Kini, seorang mantan teman flat pasangan itu, Bianca Taute, mengingat bagaimana dia melihat "banyak angka nol" ketika dia melihat rekening online Gao.

Menurut Taute, Gao merayakan dengan liar sesaat setelah dia me-refresh halaman rekening online-nya beberapa kali untuk memastikan uang yang salah transfer itu benar-benar nyata.

"Gao sangat gembira, dia melompat ke tempat tidur sambil berteriak 'kami kaya raya' dan 'yahooing' dan 'woohooing'," kata Taute, seperti dikutip The Sun, Selasa (20/9/2022).

Hari berikutnya Gao dan Hurring menikmati makanan mewah, dengan yang pertama memesan sebotol brendi Prancis.

Mereka kemudian melarikan diri, membawa putri mereka; Leena, tetapi meninggalkan yang lainnya, termasuk anak kucing peliharaan mereka.

Pasangan itu pertama-tama menuju ke Auckland di mana Gao mentransfer ratusan ribu dolar Selandia Baru dari rekeningnya dan mulai mencoba menyembunyikan uang itu.

Secara total, Gao menggunakan 23 rekening bank dan melakukan 39 transfer untuk memindahkan uang itu ke luar negeri dalam upaya untuk menghentikan pihak berwenang menemukan uang tersebut.

Total, dia memindahkan NZD6,78 juta sebelum dia dan keluarganya pergi ke China.

Pemberhentian pertama mereka adalah Makau, yang terkenal dengan perjudiannya, di mana mereka membuka rekening untuk berjudi dan menghabiskan banyak uang.

Mereka juga men-transfer ke rekening pemain judi atas nama ayah Gao, Alex Wang.

Tapi bank Westpac segera menemukan kesalahan transfer tersebut dan memberi tahu pihak berwenang, yang mengeluarkan pemberitahuan Interpol untuk menemukan pasangan tersebut.

Akibatnya, Gao dan Hurring menjadi berita utama di seluruh dunia. Anehnya, banyak orang malah mendukung pasangan tersebut, melihat kisah mereka semacam kisah Robin Hood.

Halaman Facebook bernama "We Support Leo Gao and his 10 Million Dollars – Run Leo Run" bahkan telah dibuat.

Meskipun diburu polisi, pasangan itu terus menjalani kehidupan mewah, dan Hurring bahkan menerbangkan saudara perempuannya Aroha ke Hong Kong untuk belanja besar-besaran.

Sejak itu Aroha mengatakan dia tidak tahu bagaimana saudara perempuannya menemukan uang tunai dalam jumlah besar sampai akhirnya dia melihat laporan berita di China.

"Saya panik," katanya. "Dia memberi tahu saya bahwa NSD10 juta telah dimasukkan ke dalam rekening Leo secara tidak sengaja."

Pihak berwenang kemudian memblokir semua rekening pasangan itu di luar negeri, memicu hubungan pasangan itu menjadi memburuk.

Setelah berbulan-bulan dalam pelarian, Hurring memilih menyerahkan dirinya ke polisi dan kembali ke Selandia Baru pada Februari 2011.

Namun, pihak berwenang tidak dapat menangkap Gao, karena dia tetap berada di China yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Selandia Baru.

Tapi dia pada akhirnya membuat kesalahan dengan bepergian ke Hong Kong, yang memang memiliki perjanjian ekstradisi, di mana dia akhirnya ditangkap.

Gao kembali ke Selandia Baru pada 29 April 2009 dan mengaku bersalah atas pencurian dan mengatakan kepada pengadilan bahwa dia telah bertindak "seperti bajingan".

Gao menjalani hukuman 16 bulan penjara dan dibebaskan pada 2013.

Tapi Hurring, yang biasa membantu usaha pom bensin pasangannya, mempertahankan kepolosannya dengan mengatakan Gao telah memberitahunya bahwa dia telah memenangkan lotre dan tidak tahu apa-apa tentang kesalahan bank.

Dia dinyatakan bersalah atas 25 tuduhan pencurian dan tiga tuduhan mencoba menggunakan dokumen secara tidak jujur dan dua tuduhan pencucian uang.

Beda dengan suaminya, Hurring dijatuhi hukuman sembilan bulan tahanan rumah dan harus membayar sejumlah uang bank.

Berbicara di pengadilan pada saat itu, pengacara Gao; Ron Mansfield, mengatakan godaan untuk menyimpan uang dalam jumlah yang sangat besar itu sesuai dengan Alkitab.

"Yang Mulia, ada yang mengatakan bahwa godaan terbesar dihadapi oleh Adam dan Hawa di Taman Eden," kata Mansfield.

"Tapi ini adalah zaman modern bagi seorang pria yang mencoba untuk menjaga pintu bisnis kecilnya tetap terbuka, jutaan yang ditempatkan di rekening banknya adalah godaan yang sangat besar."
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More