Sekjen PBB Dukung Proposal Bantuan Rusia untuk Negara-negara Berkembang
Senin, 19 September 2022 - 21:14 WIB
NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berjanji membantu Rusia menyumbangkan sekitar 300 ribu ton pupuk yang terdampar di pelabuhan Eropa ke negara-negara berkembang.
“Jika Rusia ingin memberikan pupuk secara gratis kepada negara-negara berkembang, saya yakin Program Pangan Dunia akan dapat mewujudkan keinginan itu,” ungkap Guterres dalam wawancara dengan kantor berita Rusia RIA Novosti, yang dipublikasikan Senin (19/9/2022).
Dia mengakui negara-negara UE pertama-tama harus diyakinkan untuk mengizinkan ekspor pupuk Rusia melalui pelabuhan mereka.
Tawaran menyumbangkan sekitar 300 ton pupuk Rusia, yang tidak dapat meninggalkan pelabuhan Uni Eropa karena sanksi anti-Rusia, datang Jumat lalu dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada akhir Juli, PBB memediasi kesepakatan dengan Ukraina dan Rusia, yang memungkinkan dimulainya kembali ekspor gandum Ukraina melalui Laut Hitam.
Sebagai bagian dari kesepakatan, organisasi tersebut berjanji membantu meringankan pembatasan Barat pada perdagangan internasional yang menurut Rusia mencegahnya mengekspor produk makanan dan pupuknya.
“Pekan ini saya melakukan serangkaian kontak intensif dengan para pemimpin UE. Dan saya berharap akan ada perubahan positif terkait kemungkinan mendistribusikan gabah dan pupuk Rusia tanpa hambatan melalui Eropa ke pasar lain,” ungkap Guterres kepada RIA Novosti di bagian lain wawancara yang dipublikasikan pada Sabtu.
“Jika Rusia ingin memberikan pupuk secara gratis kepada negara-negara berkembang, saya yakin Program Pangan Dunia akan dapat mewujudkan keinginan itu,” ungkap Guterres dalam wawancara dengan kantor berita Rusia RIA Novosti, yang dipublikasikan Senin (19/9/2022).
Dia mengakui negara-negara UE pertama-tama harus diyakinkan untuk mengizinkan ekspor pupuk Rusia melalui pelabuhan mereka.
Tawaran menyumbangkan sekitar 300 ton pupuk Rusia, yang tidak dapat meninggalkan pelabuhan Uni Eropa karena sanksi anti-Rusia, datang Jumat lalu dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada akhir Juli, PBB memediasi kesepakatan dengan Ukraina dan Rusia, yang memungkinkan dimulainya kembali ekspor gandum Ukraina melalui Laut Hitam.
Sebagai bagian dari kesepakatan, organisasi tersebut berjanji membantu meringankan pembatasan Barat pada perdagangan internasional yang menurut Rusia mencegahnya mengekspor produk makanan dan pupuknya.
“Pekan ini saya melakukan serangkaian kontak intensif dengan para pemimpin UE. Dan saya berharap akan ada perubahan positif terkait kemungkinan mendistribusikan gabah dan pupuk Rusia tanpa hambatan melalui Eropa ke pasar lain,” ungkap Guterres kepada RIA Novosti di bagian lain wawancara yang dipublikasikan pada Sabtu.
tulis komentar anda