Ribut dengan China, India Sepakat Borong 33 Jet Tempur Rusia
Jum'at, 03 Juli 2020 - 04:27 WIB
NEW DELHI - India telah menandatangani kesepakatan besar dengan Rusia, yakni tentang pembelian 33 unit pesawat jet tempur baru Moskow. Pembelian besar-besaran pesawat tempur ini dilakukan ketika konflik terkait sengketa perbatasan dengan China memamanas.
Aksi borong puluhan jet tempur itu bagian dari kesepakatan senilai USD2,4 miliar. Dalam kontrak itu, India akan memperoleh 12 unit jet tempur baru Su-30MKI dan 21 unit jet tempur baru MiG-29.
Pemerintah India, seperti dikutip Russia Today, Jumat (3/7/2020) mengonfirmasi kesepakatan besar tersebut. Selain wajib memasok 33 jet tempur baru, Rusia juga terikat kontrak untuk meng-upgrade 59 unit MiG-29 yang sudah dioperasikan oleh Angkatan Udara India (IAF). (Baca: Bentrok dengan China, India Kebut Pembelian 33 Jet Tempur Rusia )
Su-30MKI dan MiG-29 dirancang untuk memenangkan superioritas udara dan mempertahankan wilayah udara tanah air negara terkait. Kedua jenis pesawat ini telah lama akrab bagi para penerbang India.
Diperkirakan ada lebih dari 270 unit Su-30 dan 65 unit MiG-29 yang membentuk tulang punggung pasukan garis depan IAF. Sisanya termasuk jet Mirage 2000 dan Rafale Prancis serta Tejas buatan dalam negeri.
Media India sebelumnya berspekulasi bahwa memperoleh lebih banyak jet tempur dari Rusia merupakan prioritas utama Menteri Pertahanan Rajnath Singh, yang mengunjungi Moskow pekan lalu.
Selain mewakili pemerintah India pada parade Hari Kemenangan, Singh bertemu dengan Yuri Borisov, wakil perdana menteri Rusia yang bertanggung jawab atas industri militer.
Singh saat itu mengatakan pertukaran dengan Borisov sangat positif dan produktif. (Baca juga: India Bentrok dengan China, Rusia Percepat Pengiriman S-400 ke New Delhi )
Selain itu, New Delhi meminta Moskow mempercepat pengadaan senjata lainnya, seperti sistem pertahanan rudal S-400 dan suku cadang penting lainnya dari Rusia. Awalnya dijadwalkan pasokan perdana dari lima baterai S-400 akan tiba di India pada 2021, namun dipercepat pada akhir tahun ini.
Pasukan India dan China terlibat bentrok mematikan di Lembah Galwan, Ladakh, wilayah sengekta di Pegunungan Himalaya pada 15 Juni lalu. Sebanyak 20 tentara New Delhi tewas, sedangkan di pihak China tidak dikofirmasi.
Aksi borong puluhan jet tempur itu bagian dari kesepakatan senilai USD2,4 miliar. Dalam kontrak itu, India akan memperoleh 12 unit jet tempur baru Su-30MKI dan 21 unit jet tempur baru MiG-29.
Pemerintah India, seperti dikutip Russia Today, Jumat (3/7/2020) mengonfirmasi kesepakatan besar tersebut. Selain wajib memasok 33 jet tempur baru, Rusia juga terikat kontrak untuk meng-upgrade 59 unit MiG-29 yang sudah dioperasikan oleh Angkatan Udara India (IAF). (Baca: Bentrok dengan China, India Kebut Pembelian 33 Jet Tempur Rusia )
Su-30MKI dan MiG-29 dirancang untuk memenangkan superioritas udara dan mempertahankan wilayah udara tanah air negara terkait. Kedua jenis pesawat ini telah lama akrab bagi para penerbang India.
Diperkirakan ada lebih dari 270 unit Su-30 dan 65 unit MiG-29 yang membentuk tulang punggung pasukan garis depan IAF. Sisanya termasuk jet Mirage 2000 dan Rafale Prancis serta Tejas buatan dalam negeri.
Media India sebelumnya berspekulasi bahwa memperoleh lebih banyak jet tempur dari Rusia merupakan prioritas utama Menteri Pertahanan Rajnath Singh, yang mengunjungi Moskow pekan lalu.
Selain mewakili pemerintah India pada parade Hari Kemenangan, Singh bertemu dengan Yuri Borisov, wakil perdana menteri Rusia yang bertanggung jawab atas industri militer.
Singh saat itu mengatakan pertukaran dengan Borisov sangat positif dan produktif. (Baca juga: India Bentrok dengan China, Rusia Percepat Pengiriman S-400 ke New Delhi )
Selain itu, New Delhi meminta Moskow mempercepat pengadaan senjata lainnya, seperti sistem pertahanan rudal S-400 dan suku cadang penting lainnya dari Rusia. Awalnya dijadwalkan pasokan perdana dari lima baterai S-400 akan tiba di India pada 2021, namun dipercepat pada akhir tahun ini.
Pasukan India dan China terlibat bentrok mematikan di Lembah Galwan, Ladakh, wilayah sengekta di Pegunungan Himalaya pada 15 Juni lalu. Sebanyak 20 tentara New Delhi tewas, sedangkan di pihak China tidak dikofirmasi.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda