Pasangan Argentina Didakwa Atas Upaya Pembunuhan Wakil Presiden
Jum'at, 16 September 2022 - 15:51 WIB
BUENOS AIRES - Pria bersenjata yang mencoba menembak wakil Presiden Argentina, Cristina Kirchner, dan pacarnya secara resmi didakwa dengan percobaan pembunuhan.
Fernando Sabag Montiel (35) tertangkap video menodongkan pistol ke Kirchner dari jarak dekat ketika dia menyapa para pendukungnya di luar rumah pada 1 September lalu.
Setelah senjata Montiel gagal meletus, untuk alasan yang masih belum diketahui, dia kemudian berhasil diringkus dan ditangkap. Sang pacar, Brenda Uliarte (23) ditangkap tiga hari kemudian.
Menurut dokumen pengadilan yang dilihat oleh AFP, Hakim yang memimpin kasus tersebut, Maria Capuchetti, mengeluarkan dakwaan percobaan pembunuhan berat dengan perencanaan terhadap Sabag Montiel dan Uliarte, yang akan tetap berada dalam tahanan polisi.
Hakim Capuchetti belum mengeluarkan dakwaan terhadap dua kenalan pasangan itu - Agustina Diaz (21) dan Gabriel Carrizo (27) - yang ditangkap awal pekan ini.
Pihak berwenang sebelumnya telah mengatakan bahwa ada bukti "perencanaan dan kesepakatan sebelumnya" antara Montiel dan Uliarte, meskipun motif mereka belum ditetapkan dengan jelas.
Investigasi didasarkan terutama pada analisis akun media sosial, komputer, dan telepon tersangka. Mereka memberi perhatian khusus pada fakta bahwa pendukung Kirchner berkumpul di dekat rumahnya setiap malam.
"(Ini) dipelajari secara rinci oleh kedua (terdakwa) untuk memilih waktu yang tepat untuk menyerang," kata Capuchetti seperti dikutip dari France24, Jumat (16/9/2022).
Meski pasangan ini belum terbukti radikal secara politik, Montiel memang memiliki tato simbol neo-Nazi. Sedankan Uliarte menunjukkan permusuhan yang jelas terhadap Kirchner di dunia maya.
"Saya mengirim (seseorang) untuk membunuh Cristina," katanya dalamsebuah pesan.
Kirchner, mantan presiden Argentina berusia 69 tahun, menikmati basis dukungan yang setia di antara para pengikut gerakan Peronis kiri-tengah.
Tapi dia tidak disukai dalam porsi yang sama oleh oposisi politik, dan berada di pusat persidangan korupsi yang panas sejak dia menjabat.
Sehari setelah serangan itu, puluhan ribu orang berdemonstrasi di beberapa kota di Argentina untuk menunjukkan dukungannya.
Pada hari Kamis, Kirchner berbicara di depan umum untuk pertama kalinya sejak upaya pembunuhan terhadap dirinya, selama pertemuan di Senat Argentina dengan para pastor dan biarawati yang bekerja di daerah kumuh di sekitar ibu kota.
"Saya merasa bahwa saya hidup berkat Tuhan dan Perawan (Maria)," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa Paus Fransiskus, yang adalah orang Argentina, telah meneleponnya setelah serangan itu untuk menyatakan dukungannya.
Politik Argentina yang sangat terpolarisasi telah menjadi pusat perdebatan sejak serangan itu, dengan politisi dari kedua belah pihak saling menyalahkan karena mengobarkan "iklim kebencian."
Fernando Sabag Montiel (35) tertangkap video menodongkan pistol ke Kirchner dari jarak dekat ketika dia menyapa para pendukungnya di luar rumah pada 1 September lalu.
Setelah senjata Montiel gagal meletus, untuk alasan yang masih belum diketahui, dia kemudian berhasil diringkus dan ditangkap. Sang pacar, Brenda Uliarte (23) ditangkap tiga hari kemudian.
Menurut dokumen pengadilan yang dilihat oleh AFP, Hakim yang memimpin kasus tersebut, Maria Capuchetti, mengeluarkan dakwaan percobaan pembunuhan berat dengan perencanaan terhadap Sabag Montiel dan Uliarte, yang akan tetap berada dalam tahanan polisi.
Hakim Capuchetti belum mengeluarkan dakwaan terhadap dua kenalan pasangan itu - Agustina Diaz (21) dan Gabriel Carrizo (27) - yang ditangkap awal pekan ini.
Pihak berwenang sebelumnya telah mengatakan bahwa ada bukti "perencanaan dan kesepakatan sebelumnya" antara Montiel dan Uliarte, meskipun motif mereka belum ditetapkan dengan jelas.
Investigasi didasarkan terutama pada analisis akun media sosial, komputer, dan telepon tersangka. Mereka memberi perhatian khusus pada fakta bahwa pendukung Kirchner berkumpul di dekat rumahnya setiap malam.
"(Ini) dipelajari secara rinci oleh kedua (terdakwa) untuk memilih waktu yang tepat untuk menyerang," kata Capuchetti seperti dikutip dari France24, Jumat (16/9/2022).
Meski pasangan ini belum terbukti radikal secara politik, Montiel memang memiliki tato simbol neo-Nazi. Sedankan Uliarte menunjukkan permusuhan yang jelas terhadap Kirchner di dunia maya.
"Saya mengirim (seseorang) untuk membunuh Cristina," katanya dalamsebuah pesan.
Kirchner, mantan presiden Argentina berusia 69 tahun, menikmati basis dukungan yang setia di antara para pengikut gerakan Peronis kiri-tengah.
Tapi dia tidak disukai dalam porsi yang sama oleh oposisi politik, dan berada di pusat persidangan korupsi yang panas sejak dia menjabat.
Sehari setelah serangan itu, puluhan ribu orang berdemonstrasi di beberapa kota di Argentina untuk menunjukkan dukungannya.
Pada hari Kamis, Kirchner berbicara di depan umum untuk pertama kalinya sejak upaya pembunuhan terhadap dirinya, selama pertemuan di Senat Argentina dengan para pastor dan biarawati yang bekerja di daerah kumuh di sekitar ibu kota.
"Saya merasa bahwa saya hidup berkat Tuhan dan Perawan (Maria)," katanya.
Baca Juga
Dia juga mengatakan bahwa Paus Fransiskus, yang adalah orang Argentina, telah meneleponnya setelah serangan itu untuk menyatakan dukungannya.
Politik Argentina yang sangat terpolarisasi telah menjadi pusat perdebatan sejak serangan itu, dengan politisi dari kedua belah pihak saling menyalahkan karena mengobarkan "iklim kebencian."
(ian)
tulis komentar anda