Xi Jinping Diundang Hadiri Pemakaman Ratu Elizabeth, Legislator Inggris Mencak-mencak

Kamis, 15 September 2022 - 18:59 WIB
"Kami sangat prihatin mendengar bahwa pemerintah China telah diundang untuk menghadiri pemakaman kenegaraan minggu depan, meskipun negara-negara lain Rusia, Belarusia dan Myanmar dikecualikan," bunyi surat itu.

“Mengingat Parlemen Inggris telah memilih untuk mengakui genosida yang dilakukan oleh pemerintah China terhadap orang-orang Uighur, luar biasa bahwa arsitek genosida itu harus diperlakukan dengan cara yang lebih baik daripada negara-negara yang telah dilarang,” sambung surat itu seperti dikutip dari BBC, Kamis (15/9/2022).



Mereka menambahkan bahwa itu sangat tidak pantas, mengingat tujuh anggota parlemen telah diberi sanksi oleh pemerintah China dan Duta Besar China telah dilarang untuk hadir di Istana Westminster.

Mereka juga meminta jaminan bahwa tidak ada perwakilan pemerintah China yang diizinkan datang ke Istana Westminster, dengan mengatakan hal ini sepenuhnya tidak pantas.

Kelompok legislator itu mengatakan mereka juga telah menulis surat kepada Menteri Luar Negeri Inggris tentang masalah ini.

Presiden Xi Jinping termasuk di antara para pemimpin dunia yang menyatakan belasungkawa setelah kematian Ratu Elizabeth II, mencatat bahwa dia adalah raja Inggris pertama yang mengunjungi China.

Menurut media pemerintah, presiden China mengatakan dia sangat mementingkan hubungan antara kedua negara dan siap bekerja dengan Raja Charles III untuk mempromosikan perkembangan hubungan bilateral yang sehat dan stabil.

Pada hari Senin, Wang juga mengunjungi kedutaan Inggris di Beijing bersama duta besar Inggris untuk China, Caroline Wilson, untuk menandatangani buku belasungkawa untuk Ratu.



Sekitar 500 kepala negara dan pejabat asing, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, diperkirakan akan hadir, dengan mengundang kepala negara mana pun yang memiliki hubungan diplomatik dengan Inggris.

Namun, seperti disebutkan di atas, perwakilan dari Rusia dan Belarusia tidak diundang karena invasi ke Ukraina, juga tidak ada perwakilan dari Myanmar karena putusnya hubungan diplomatik setelah kudeta militer tahun lalu.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More