Terungkap, Israel Jual Sistem Anti-drone ke Ukraina untuk Lawan Rusia
Kamis, 15 September 2022 - 10:44 WIB
KIEV - Sebuah perusahaan Israel telah menjual sistem anti-drone canggih ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia . Caranya, peralatan itu dijual terlebih dahulu ke Polandia sebelum akhirnya diterima Kiev.
Menurut situs berita berbahasa Ibrani, Zman Yisrael, pada Rabu (14/9/2022), seorang sumber di perusahaan itu mengatakan bahwa sistem anti-drone itu dijual ke Polandia untuk menghindari penolakan resmi pemerintah Israel yang sejak awal menolak memasok senjata canggih ke Kiev.
Perusahaan tersebut, lanjut laporan Zman Yisrael, telah melaporkan penjualan sistem anti-drone ke Kementerian Pertahanan Israel dengan mengatakan bahwa pembelinya adalah Polandia.
Perusahaan yang tak diungkap namanya tersebut, entah menyadari atau tidak, tak peduli bahwa Polandia hanyalah mediator yang mentransfer sistem tersebut ke Ukraina.
Sistem anti-drone, yang dapat mencegat dan mengganggu kendaraan udara tak berawak, diklasifikasikan oleh Kementerian Pertahanan Israel sebagai "teknologi pertahanan canggih" dan karena itu tidak dapat dijual ke Ukraina.
Namun, surat kabar itu mengatakan, pemerintah Israel tampaknya tidak mau menghalangi kesepakatan itu.
Sejak dimulainya perang Rusia di Ukraina, Israel telah menolak untuk menjual sistem pertahanan ofensif dan canggih ke Kiev, khawatir itu akan merusak "hubungan sensitif" dengan Moskow.
Israel telah mengerahkan sistem anti-drone di sepanjang perbatasan dengan Lebanon dan di sekitar Jalur Gaza untuk melemahkan potensi serangan drone yang dilakukan oleh Hizbullah Lebanon atau kelompok perlawanan Palestina di Gaza.
Lihat Juga: 3 Alasan Donald Trump akan Tetap Berpihak pada Israel, Salah Satunya Anggap Palestina Tak Mau Berdamai
Menurut situs berita berbahasa Ibrani, Zman Yisrael, pada Rabu (14/9/2022), seorang sumber di perusahaan itu mengatakan bahwa sistem anti-drone itu dijual ke Polandia untuk menghindari penolakan resmi pemerintah Israel yang sejak awal menolak memasok senjata canggih ke Kiev.
Perusahaan tersebut, lanjut laporan Zman Yisrael, telah melaporkan penjualan sistem anti-drone ke Kementerian Pertahanan Israel dengan mengatakan bahwa pembelinya adalah Polandia.
Perusahaan yang tak diungkap namanya tersebut, entah menyadari atau tidak, tak peduli bahwa Polandia hanyalah mediator yang mentransfer sistem tersebut ke Ukraina.
Sistem anti-drone, yang dapat mencegat dan mengganggu kendaraan udara tak berawak, diklasifikasikan oleh Kementerian Pertahanan Israel sebagai "teknologi pertahanan canggih" dan karena itu tidak dapat dijual ke Ukraina.
Namun, surat kabar itu mengatakan, pemerintah Israel tampaknya tidak mau menghalangi kesepakatan itu.
Sejak dimulainya perang Rusia di Ukraina, Israel telah menolak untuk menjual sistem pertahanan ofensif dan canggih ke Kiev, khawatir itu akan merusak "hubungan sensitif" dengan Moskow.
Israel telah mengerahkan sistem anti-drone di sepanjang perbatasan dengan Lebanon dan di sekitar Jalur Gaza untuk melemahkan potensi serangan drone yang dilakukan oleh Hizbullah Lebanon atau kelompok perlawanan Palestina di Gaza.
Lihat Juga: 3 Alasan Donald Trump akan Tetap Berpihak pada Israel, Salah Satunya Anggap Palestina Tak Mau Berdamai
(min)
tulis komentar anda