Kurikulum Sekolah Iran Serukan Pemberantasan Israel, Sebut AS Setan

Rabu, 14 September 2022 - 00:10 WIB
loading...
Kurikulum Sekolah Iran...
Kurikulum sekolah yang diajarkan kepada para siswa di Iran menyerukan pemberantasan Israel dan menyebut Amerika Serikat sebagai setan yang harus dimusuhi. Foto/Fatemeh Bahrami/Anadolu Agency
A A A
TEHERAN - Kurikulum sekolah di Iran menyerukan pemberantasan Israel dan menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai setan yang menjadi musuh. Itu diajarkan dalam buku teks di sekolah.

Laporan riset dari Institute for Monitoring Peace and Cultural Tolerance in School Education (IMPACT-se), yang diterbitkan bulan lalu, menemukan bahwa kurikulum sekolah di Iran menyerukan perang total melawan Israel sampai benar-benar negara mayoritas Yahudi itu diberantas.

“Keberadaan Israel menghalangi upaya Iran untuk menghegemoni kawasan itu. Penghancuran Israel disajikan baik sebagai cita-cita, dan sebagai tujuan yang realistis. Penghancuran Israel digambarkan sebagai langkah menuju keselamatan dunia,” bunyi laporan IMPACT-se, yang menganalisis lebih dari 100 buku teks dari tahun akademik 2021-2022.



"Buku teks [sekolah] Iran menggambarkan AS sebagai setan, musuh para Nabi, dan Al-Qur'an," lanjut laporan tersebut, seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (14/9/2022).

Masih menurut laporan tersebut, para siswa di Iran diajari untuk tidak mempercayai "orang asing" dan kurikulumnya penuh dengan retorika anti-"orang asing".

“Ada alur dalam buku teks Iran yang menanamkan rasa paranoia pada siswa ketika datang ke 'orang asing'...Kurikulumnya penuh dengan retorika anti-'orang asing'. Siswa diberi latihan di mana mereka harus menyusun strategi untuk melawan rencana asing untuk menggulingkan Islam," imbuh laporan IMPACT-se.

Laporan itu menambahkan, Revolusi Islam Iran 1979 diajarkan sebagai model untuk semua negara. "Dan pemerintah Arab digambarkan tidak sah," sambung laporan itu.

Riset itu menemukan satu buku teks—“Sejarah Iran Kontemporer" Kelas 11—yang sebagian isinya adalah pujian untuk Ikhwanul Muslimin dan pendirinya Hassan al-Banna.

Buku teks itu menggambarkan al-Banna sebagai salah satu para ahli teori era baru dan gelombang Kebangkitan Islam saat ini, bersama dengan mantan Pemimpin Tertinggi Iran Ruhollah Khomeini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2228 seconds (0.1#10.140)