India Ketar-ketir AS Bantu Militer Pakistan dengan Paket Perawatan F-16
Kamis, 15 September 2022 - 05:00 WIB
NEW DELHI - Menteri Pertahanan (Menhan) India Rajnath Singh mengaku khawatir tentang bantuan Amerika Serikat (AS) berupa paket perawatan untuk jet tempur F-16 Pakistan.
Kekhawatiran itu diungkapkan selama panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Rabu (14/9/2022).
Singh mengatakan dia melakukan panggilan “hangat dan produktif” dengan Austin, di mana mereka membahas kepentingan strategis bersama dan kerja sama pertahanan dan keamanan.
Dia menambahkan, “menyampaikan keprihatinan India atas keputusan AS baru-baru ini untuk menyediakan paket perawatan untuk armada F-16 Pakistan.”
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengumumkan pekan lalu bahwa AS akan menjual paket “layanan pemeliharaan dan perawatan” senilai USD450 juta ke Islamabad untuk memperpanjang umur sekitar 85 unit F-16 buatan Amerika yang dimiliki Angkatan Udara Pakistan.
Jet-jet ini dikirim ke Pakistan dalam beberapa tahap mulai tahun 1983, dan diterjunkan Pakistan bersama pesawat tempur JF-17 dan J-10 China serta pesawat tempur Dassault Mirage Prancis.
Price mengatakan penjualan itu akan “menjaga kemampuan Pakistan menghadapi ancaman kontraterorisme saat ini dan di masa depan.”
Namun, Pakistan telah lama dituduh memfasilitasi terorisme, dan pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada 2018 menangguhkan beberapa paket bantuan militer ke Islamabad senilai hampir USD2 miliar.
Saat itu AS menyebut dugaan kegagalan pemerintah Pakistan menekan kelompok Taliban Afghanistan dan Jaringan Haqqani.
Pakistan dan India telah berperang empat kali sejak pemisahan British India pada tahun 1947, dan pasukan mereka telah terlibat dalam banyak pertempuran perbatasan dan konflik.
Setelah India melakukan serangan udara di kamp pelatihan tersangka teroris di tanah Pakistan pada 2019, jet Pakistan menembak jatuh jet MiG-21 India dan menangkap pilotnya.
India kemudian mengklaim mereka menembak jatuh salah satu F-16 Pakistan, yang dibantah Pakistan.
Kekhawatiran itu diungkapkan selama panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Rabu (14/9/2022).
Singh mengatakan dia melakukan panggilan “hangat dan produktif” dengan Austin, di mana mereka membahas kepentingan strategis bersama dan kerja sama pertahanan dan keamanan.
Dia menambahkan, “menyampaikan keprihatinan India atas keputusan AS baru-baru ini untuk menyediakan paket perawatan untuk armada F-16 Pakistan.”
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengumumkan pekan lalu bahwa AS akan menjual paket “layanan pemeliharaan dan perawatan” senilai USD450 juta ke Islamabad untuk memperpanjang umur sekitar 85 unit F-16 buatan Amerika yang dimiliki Angkatan Udara Pakistan.
Jet-jet ini dikirim ke Pakistan dalam beberapa tahap mulai tahun 1983, dan diterjunkan Pakistan bersama pesawat tempur JF-17 dan J-10 China serta pesawat tempur Dassault Mirage Prancis.
Price mengatakan penjualan itu akan “menjaga kemampuan Pakistan menghadapi ancaman kontraterorisme saat ini dan di masa depan.”
Namun, Pakistan telah lama dituduh memfasilitasi terorisme, dan pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada 2018 menangguhkan beberapa paket bantuan militer ke Islamabad senilai hampir USD2 miliar.
Saat itu AS menyebut dugaan kegagalan pemerintah Pakistan menekan kelompok Taliban Afghanistan dan Jaringan Haqqani.
Pakistan dan India telah berperang empat kali sejak pemisahan British India pada tahun 1947, dan pasukan mereka telah terlibat dalam banyak pertempuran perbatasan dan konflik.
Setelah India melakukan serangan udara di kamp pelatihan tersangka teroris di tanah Pakistan pada 2019, jet Pakistan menembak jatuh jet MiG-21 India dan menangkap pilotnya.
India kemudian mengklaim mereka menembak jatuh salah satu F-16 Pakistan, yang dibantah Pakistan.
(sya)
tulis komentar anda