Kabar Gembira, WHO Akui Akhir Covid-19 Sudah di Depan Mata
Kamis, 15 September 2022 - 00:01 WIB
NEW YORK - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan pada Rabu (14/9/2022) bahwa akhir pandemi Covid-19 sudah dekat.
Meski virus masih menyebar pada tingkat yang sama seperti tahun lalu, meskipun vaksinasi massal, kematian telah turun secara signifikan.
"Kita belum ada di sana. Tapi akhir sudah di depan mata,” ujar Tedros pada konferensi pers.
Mengklaim bahwa vaksinasi dan langkah-langkah kesehatan masyarakat lainnya telah mengurangi ancaman yang ditimbulkan virus itu, kepala WHO meminta pemerintah mendorong vaksinasi 100% orang yang rentan dan petugas kesehatan, dan vaksinasi 70% masyarakat umum.
"Seorang pelari maraton tidak berhenti ketika garis finis terlihat, dia berlari lebih keras dengan semua energi yang tersisa," papar dia.
Dia menambahkan, “Sekarang adalah waktu terburuk untuk berhenti berlari.”
Dampak vaksin, masker, penguncian, dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya untuk mencegah penyebaran virus telah menjadi masalah kontroversial.
Terlebih lagi, negara-negara yang warganya hampir semuanya divaksinasi seperti Singapura, masih mengalami gelombang infeksi musim panas ini yang mengerdilkan lonjakan serupa pada 2021 dan 2020.
Meski virus masih menyebar pada tingkat yang sama seperti tahun lalu, meskipun vaksinasi massal, kematian telah turun secara signifikan.
"Kita belum ada di sana. Tapi akhir sudah di depan mata,” ujar Tedros pada konferensi pers.
Mengklaim bahwa vaksinasi dan langkah-langkah kesehatan masyarakat lainnya telah mengurangi ancaman yang ditimbulkan virus itu, kepala WHO meminta pemerintah mendorong vaksinasi 100% orang yang rentan dan petugas kesehatan, dan vaksinasi 70% masyarakat umum.
"Seorang pelari maraton tidak berhenti ketika garis finis terlihat, dia berlari lebih keras dengan semua energi yang tersisa," papar dia.
Dia menambahkan, “Sekarang adalah waktu terburuk untuk berhenti berlari.”
Dampak vaksin, masker, penguncian, dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya untuk mencegah penyebaran virus telah menjadi masalah kontroversial.
Terlebih lagi, negara-negara yang warganya hampir semuanya divaksinasi seperti Singapura, masih mengalami gelombang infeksi musim panas ini yang mengerdilkan lonjakan serupa pada 2021 dan 2020.
tulis komentar anda