Rusia Tegaskan Tak akan Mundur dari Lokasi PLTN Zaporozhye
Selasa, 13 September 2022 - 07:12 WIB
Dikatakan juga bahwa pasukan Rusia telah menangkis beberapa upaya merebut kembali PLTN oleh penyabot Ukraina.
Moskow telah memperingatkan penembakan terus-menerus terhadap situs nuklir dapat menyebabkan bencana yang akan melampaui insiden Chernobyl 1986 dan mempengaruhi banyak negara di Eropa.
Ukraina mengklaim Rusia telah mengubah pabrik itu menjadi pangkalan militer dan menyerangnya sendiri untuk menyalahkan Kiev. Pihak berwenang Rusia telah membantah tuduhan itu.
Setelah seruan berulang kali oleh Moskow, tim inspektur IAEA mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye pada awal September.
Badan pengawas nuklir PBB menuntut agar semua serangan terhadap pembangkit itu “segera dihentikan,” tetapi menahan diri untuk tidak mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab atas penembakan itu.
Pada Minggu, reaktor terakhir yang bekerja dari enam reaktor di fasilitas itu ditutup karena alasan keamanan.
Vladimir Rogov, anggota administrasi Wilayah Zaporozhye, mengatakan pembangkit listrik itu dapat dihidupkan kembali setelah jalur kontak antara pasukan Rusia dan Ukraina dipindahkan lebih jauh darinya dan saluran listrik yang telah rusak oleh para penyerang diperbaiki.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Moskow telah memperingatkan penembakan terus-menerus terhadap situs nuklir dapat menyebabkan bencana yang akan melampaui insiden Chernobyl 1986 dan mempengaruhi banyak negara di Eropa.
Ukraina mengklaim Rusia telah mengubah pabrik itu menjadi pangkalan militer dan menyerangnya sendiri untuk menyalahkan Kiev. Pihak berwenang Rusia telah membantah tuduhan itu.
Setelah seruan berulang kali oleh Moskow, tim inspektur IAEA mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye pada awal September.
Badan pengawas nuklir PBB menuntut agar semua serangan terhadap pembangkit itu “segera dihentikan,” tetapi menahan diri untuk tidak mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab atas penembakan itu.
Pada Minggu, reaktor terakhir yang bekerja dari enam reaktor di fasilitas itu ditutup karena alasan keamanan.
Vladimir Rogov, anggota administrasi Wilayah Zaporozhye, mengatakan pembangkit listrik itu dapat dihidupkan kembali setelah jalur kontak antara pasukan Rusia dan Ukraina dipindahkan lebih jauh darinya dan saluran listrik yang telah rusak oleh para penyerang diperbaiki.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(sya)
tulis komentar anda