Erdogan: Barat Lakukan Provokasi, Memaksa Rusia Hentikan Pasokan Gas ke Eropa
Kamis, 08 September 2022 - 10:14 WIB
BEOGRAD - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyalahkan negara-negara Barat yang dia sebut telah melakukan provokasi terhadap Rusia . Menurutnya, provokasi itulah yang memaksa Moskow menghentikan pasokan gas ke Eropa.
Erdogan telah mempertahankan hubungan kerja yang baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin ketika mencoba untuk tetap netral dalam konflik. Meski demikian, Turki memasok Ukraina dengan senjata dan drone tempur.
Erdogan mengatakan kepada wartawan dalam kunjungan ke Beograd bahwa dia memahami keputusan Putin untuk memotong pasokan gas alam ke Jerman melalui pipa Nord Stream.
“Saya dapat mengatakan dengan sangat jelas bahwa saya tidak menemukan sikap Barat—tidak perlu menyebut nama—benar, karena itu adalah kebijakan yang didasarkan pada provokasi,” kata Erdogan, seperti dikutip AFP, Kamis (8/9/2022).
"Selama Anda mencoba mengobarkan perang provokasi seperti itu, Anda tidak akan bisa mendapatkan hasil yang dibutuhkan."
Erdogan telah mencoba menggunakan hubungan terbukanya dengan Moskow dan Kiev untuk mencoba mengatur pembicaraan langsung antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Turki.
“Sebagai Turki, kami selalu menjaga kebijakan keseimbangan antara Ukraina dan Rusia. Mulai sekarang, kami akan terus mengikuti kebijakan berimbang itu,” katanya.
Erdogan diperkirakan akan bertemu Putin pada pertemuan puncak regional di Uzbekistan minggu depan.
Turki belum bergabung dengan rezim sanksi Barat terhadap Rusia dan menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi baru dengan Moskow selama pertemuan puncak antara Putin dan Erdogan di Sochi awal bulan ini.
Erdogan telah mempertahankan hubungan kerja yang baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin ketika mencoba untuk tetap netral dalam konflik. Meski demikian, Turki memasok Ukraina dengan senjata dan drone tempur.
Erdogan mengatakan kepada wartawan dalam kunjungan ke Beograd bahwa dia memahami keputusan Putin untuk memotong pasokan gas alam ke Jerman melalui pipa Nord Stream.
“Saya dapat mengatakan dengan sangat jelas bahwa saya tidak menemukan sikap Barat—tidak perlu menyebut nama—benar, karena itu adalah kebijakan yang didasarkan pada provokasi,” kata Erdogan, seperti dikutip AFP, Kamis (8/9/2022).
"Selama Anda mencoba mengobarkan perang provokasi seperti itu, Anda tidak akan bisa mendapatkan hasil yang dibutuhkan."
Erdogan telah mencoba menggunakan hubungan terbukanya dengan Moskow dan Kiev untuk mencoba mengatur pembicaraan langsung antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Turki.
“Sebagai Turki, kami selalu menjaga kebijakan keseimbangan antara Ukraina dan Rusia. Mulai sekarang, kami akan terus mengikuti kebijakan berimbang itu,” katanya.
Erdogan diperkirakan akan bertemu Putin pada pertemuan puncak regional di Uzbekistan minggu depan.
Turki belum bergabung dengan rezim sanksi Barat terhadap Rusia dan menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi baru dengan Moskow selama pertemuan puncak antara Putin dan Erdogan di Sochi awal bulan ini.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda