Banjir Belum Juga Surut, Petani Pakistan Rugi Besar
Minggu, 04 September 2022 - 22:22 WIB
KOLOMBO - Petani Pakistan masih menghitung kerugian mereka akibat dari banjir dahsyat yang telah membuat sepertiga negara itu terendam air. Namun, dampak jangka panjangnya sudah jelas.
"Kami telah kembali ke 50 tahun lalu," kata Ashraf Ali Bhanbro, seorang petani di provinsi Sindh yang 2.500 hektar lahan perkebunan kapas dan tebunya musnah, seperti dikutip dari AFP.
Lebih dari 33 juta orang telah terkena dampak banjir yang disebabkan oleh rekor hujan monsun, dan salah satu daerah yang paling parah terkena dampak adalah Sindh di selatan Pakistan.
Provinsi ini dibelah oleh Sungai Indus yang besar, di sepanjang tepiannya pertanian telah berkembang selama ribuan tahun dengan catatan sistem irigasi sejak 4.000 SM.
Provinsi ini basah kuyup oleh rekor hujan lokal, tetapi air itu tidak memiliki tempat untuk mengalir karena Indus sudah mengalir penuh, meluap oleh anak-anak sungai di utara, dan telah meluap di beberapa tempat.
"Pada satu tahap hujan terus menerus selama 72 jam," kata Bhanbro. Ia menambahkan bahwa dia telah kehilangan setidaknya 270 juta rupee (USD1,2 juta).
"Itu adalah biaya yang dikeluarkan untuk pupuk dan pestisida. Kami tidak memasukkan keuntungan, yang mungkin jauh lebih tinggi karena itu adalah panen besar," lanjutnya.
"Kami telah kembali ke 50 tahun lalu," kata Ashraf Ali Bhanbro, seorang petani di provinsi Sindh yang 2.500 hektar lahan perkebunan kapas dan tebunya musnah, seperti dikutip dari AFP.
Lebih dari 33 juta orang telah terkena dampak banjir yang disebabkan oleh rekor hujan monsun, dan salah satu daerah yang paling parah terkena dampak adalah Sindh di selatan Pakistan.
Provinsi ini dibelah oleh Sungai Indus yang besar, di sepanjang tepiannya pertanian telah berkembang selama ribuan tahun dengan catatan sistem irigasi sejak 4.000 SM.
Provinsi ini basah kuyup oleh rekor hujan lokal, tetapi air itu tidak memiliki tempat untuk mengalir karena Indus sudah mengalir penuh, meluap oleh anak-anak sungai di utara, dan telah meluap di beberapa tempat.
"Pada satu tahap hujan terus menerus selama 72 jam," kata Bhanbro. Ia menambahkan bahwa dia telah kehilangan setidaknya 270 juta rupee (USD1,2 juta).
"Itu adalah biaya yang dikeluarkan untuk pupuk dan pestisida. Kami tidak memasukkan keuntungan, yang mungkin jauh lebih tinggi karena itu adalah panen besar," lanjutnya.
tulis komentar anda