Ukraina Ledek Tentara Rusia Lari Kocar-kacir dalam Serangan Balik di Kherson
Sabtu, 03 September 2022 - 00:52 WIB
KIEV - Kementerian Pertahanan Ukraina mem-posting video di Twitter berisi ejekan terhadap tentara Rusia yang lari kocar-kacir akibat serangan balik pasukan Kiev di wilayah Kherson.
Video berdurasi 40 detik itu di-posting pada hari Rabu dan sejauh ini telah ditonton lebih dari 900.000 kali. Video pendek itu disertai ultimatum kepada tentara Moskow untuk mereka meninggalkan Oblast Kherson, Ukraina, atau menghadapi kematian.
Kiev telah melancarkan serangan balasan di wilayah tersebut, yang direbut oleh pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahap awal perang. Pada hari Rabu, Ukraina mengatakan bahwa militernya telah membunuh lebih dari 200 tentara Rusia.
Video ledekan tersebut, yang diputar dengan iringan lagu tahun 1932 "Run Rabbit Run", menunjukkan cuplikan tentara Rusia ditembaki oleh rudal, tembakan artileri, dan para sniper.
Di video itu, Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut tentara Rusia sebagai "tamu".
Komando Operasi Ukraina Selatan mengatakan; "Situasi di daerah operasional kami tetap sulit, tetapi dikendalikan oleh pasukan pertahanan."
Dilaporkan bahwa angkatan bersenjata negara itu telah membunuh 201 personel militer dan menghancurkan enam gudang amunisi, 12 tank T-72, dan berbagai peralatan dan senjata militer Rusia.
Klaim militer Ukraina itu belum bisa diverifikasi secara independen. Kementerian Luar Negeri maupun Kementerian Pertahanan Rusia juga belum berkomentar.
Peter Rutland, profesor Studi Rusia, Eropa Timur dan Eurasia di Universitas Wesleyan, mengatakan kepada Newsweek, Jumat (2/9/2022), bahwa wilayah Kherson memiliki nilai strategis bagi Ukraina.
"Merebut kembali wilayah provinsi Kherson yang diduduki di tepi barat Dnieper akan menjadi kemenangan psikologis dan politik utama bagi Kiev," katanya.
"Kota Kherson adalah satu-satunya ibu kota provinsi yang jatuh ke tangan Rusia. Ini juga akan membuat Rusia lebih sulit melancarkan serangan untuk merebut Odesa," katanya lagi.
"Namun itu masih akan meninggalkan sebagian besar wilayah pendudukan Rusia di tepi timur Dnieper, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia."
Kantor berita Rusia TASS pada Selasa lalu melaporkan ada lima ledakan di Kherson yang kemungkinan disebabkan oleh sistem pertahanan udara yang sedang bekerja.
Sementara itu, Komando Operasi militer Ukraina Selatan juga melaporkan telah menghancurkan sebuah ponton yang melintasi Dnieper serta selusin pos komando di wilayah Kherson.
Video berdurasi 40 detik itu di-posting pada hari Rabu dan sejauh ini telah ditonton lebih dari 900.000 kali. Video pendek itu disertai ultimatum kepada tentara Moskow untuk mereka meninggalkan Oblast Kherson, Ukraina, atau menghadapi kematian.
Kiev telah melancarkan serangan balasan di wilayah tersebut, yang direbut oleh pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahap awal perang. Pada hari Rabu, Ukraina mengatakan bahwa militernya telah membunuh lebih dari 200 tentara Rusia.
Video ledekan tersebut, yang diputar dengan iringan lagu tahun 1932 "Run Rabbit Run", menunjukkan cuplikan tentara Rusia ditembaki oleh rudal, tembakan artileri, dan para sniper.
Di video itu, Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut tentara Rusia sebagai "tamu".
Komando Operasi Ukraina Selatan mengatakan; "Situasi di daerah operasional kami tetap sulit, tetapi dikendalikan oleh pasukan pertahanan."
Dilaporkan bahwa angkatan bersenjata negara itu telah membunuh 201 personel militer dan menghancurkan enam gudang amunisi, 12 tank T-72, dan berbagai peralatan dan senjata militer Rusia.
Klaim militer Ukraina itu belum bisa diverifikasi secara independen. Kementerian Luar Negeri maupun Kementerian Pertahanan Rusia juga belum berkomentar.
Peter Rutland, profesor Studi Rusia, Eropa Timur dan Eurasia di Universitas Wesleyan, mengatakan kepada Newsweek, Jumat (2/9/2022), bahwa wilayah Kherson memiliki nilai strategis bagi Ukraina.
"Merebut kembali wilayah provinsi Kherson yang diduduki di tepi barat Dnieper akan menjadi kemenangan psikologis dan politik utama bagi Kiev," katanya.
"Kota Kherson adalah satu-satunya ibu kota provinsi yang jatuh ke tangan Rusia. Ini juga akan membuat Rusia lebih sulit melancarkan serangan untuk merebut Odesa," katanya lagi.
"Namun itu masih akan meninggalkan sebagian besar wilayah pendudukan Rusia di tepi timur Dnieper, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia."
Kantor berita Rusia TASS pada Selasa lalu melaporkan ada lima ledakan di Kherson yang kemungkinan disebabkan oleh sistem pertahanan udara yang sedang bekerja.
Sementara itu, Komando Operasi militer Ukraina Selatan juga melaporkan telah menghancurkan sebuah ponton yang melintasi Dnieper serta selusin pos komando di wilayah Kherson.
(min)
tulis komentar anda