Pistol Macet Gagalkan Upaya Pembunuhan Wakil Presiden Argentina
Jum'at, 02 September 2022 - 15:21 WIB
BUENOS AIRES - Wakil Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner nyaris menjadi korban pembunuhan setelah senjata yang ditodongkan seorang pria kepadanya macet.
De Kirchner sedang menyapa para pendukung di luar rumahnya ketika seorang pria muncul dari kerumunan dan menodongkan pistol ke wajahnya. Beruntung pistol tersebut macet meski pelatuknya telah ditarik.
Polisi mengatakan pria bersenjata itu, yang diidentifikasi oleh media lokal sebagai pria Brasil berusia 35 tahun, telah ditahan. Mereka berusaha untuk menetapkan motif serangan itu.
Presiden Argentina Alberto Fernandez mengatakan pistol itu diisi dengan lima peluru tetapi gagal menembak ketika dipicu.
"Cristina tetap hidup karena, untuk alasan yang belum dikonfirmasi secara teknis, pistol, yang berisi lima peluru, tidak menembak," ujarnya dalam pidatonya kepada warga Argentina seperti dikutip dari BBC, Jumat (2/9/2022).
Ia pun mengutuk pelaku penyerangan dan mengatakan upaya pembunuhan terhadap de Kirchner adalah salah satu insiden paling serius sejak negara itu kembali ke demokrasi pada tahun 1983.
"Kita bisa tidak setuju, kita bisa memiliki perbedaan pendapat yang mendalam, tapi ujaran kebencian tidak bisa terjadi karena itu melahirkan kekerasan dan tidak ada kemungkinan kekerasan hidup berdampingan dengan demokrasi," kata Fernandez.
Dia juga menyatakan hari libur nasional pada hari Jumat untuk memberikan waktu kepada Argentina untuk mengekspresikan diri mereka dalam membela kehidupan, demokrasi dan dalam solidaritas terhadap wakil presiden.
De Kirchner sedang menyapa para pendukung di luar rumahnya ketika seorang pria muncul dari kerumunan dan menodongkan pistol ke wajahnya. Beruntung pistol tersebut macet meski pelatuknya telah ditarik.
Polisi mengatakan pria bersenjata itu, yang diidentifikasi oleh media lokal sebagai pria Brasil berusia 35 tahun, telah ditahan. Mereka berusaha untuk menetapkan motif serangan itu.
Presiden Argentina Alberto Fernandez mengatakan pistol itu diisi dengan lima peluru tetapi gagal menembak ketika dipicu.
"Cristina tetap hidup karena, untuk alasan yang belum dikonfirmasi secara teknis, pistol, yang berisi lima peluru, tidak menembak," ujarnya dalam pidatonya kepada warga Argentina seperti dikutip dari BBC, Jumat (2/9/2022).
Ia pun mengutuk pelaku penyerangan dan mengatakan upaya pembunuhan terhadap de Kirchner adalah salah satu insiden paling serius sejak negara itu kembali ke demokrasi pada tahun 1983.
"Kita bisa tidak setuju, kita bisa memiliki perbedaan pendapat yang mendalam, tapi ujaran kebencian tidak bisa terjadi karena itu melahirkan kekerasan dan tidak ada kemungkinan kekerasan hidup berdampingan dengan demokrasi," kata Fernandez.
Dia juga menyatakan hari libur nasional pada hari Jumat untuk memberikan waktu kepada Argentina untuk mengekspresikan diri mereka dalam membela kehidupan, demokrasi dan dalam solidaritas terhadap wakil presiden.
tulis komentar anda