Mikhail Gorbachev, Penarikan Soviet dari Afghanistan, dan Akhir Perang Dingin
Rabu, 31 Agustus 2022 - 07:06 WIB
MOSKOW - Kabar duka datang. Presiden pertama dan satu-satunya Uni Soviet Mikhail Gorbachev meninggal dunia pada usia 91 tahun di Moskow.
Kematiannya dilaporkan pada Selasa malam (30/8/2022) oleh Rumah Sakit Klinis Pusat. Gorbachev meninggalkan banyak catatan sejarah selama karir politiknya.
Kebijakan luar negeri Gorbachev, juga dikenal sebagai "pemikiran baru", menandai periode peningkatan signifikan hubungan antara Uni Soviet dan negara-negara Barat, menggantikan era permusuhan Perang Dingin.
Pada tahun 1986, dia mengumumkan rencana menarik pasukan Soviet dari Afghanistan, tetapi butuh tiga tahun lagi untuk menyelesaikan penarikan tersebut.
Perang Soviet-Afghanistan adalah titik kritik utama bagi Barat. Itu juga merugikan Uni Soviet setidaknya 15.000 korban jiwa, menambah beban pada ekonomi terencana birokrasi yang sudah berderit dan memenuhi negara itu dengan para veteran yang menderita gangguan stres akibat pertempuran.
Keterlibatan kembali dengan Barat membuka jalan bagi beberapa perjanjian perlucutan senjata utama untuk ditandatangani.
Moskow dan Washington sepakat membongkar rudal konvensional dan nuklir jarak menengah mereka.
Senjata yang sangat berbahaya itu dapat menggoda militer menggunakan senjata nuklir dalam skala terbatas, tetapi masih memicu pemusnahan bersama secara global.
Kematiannya dilaporkan pada Selasa malam (30/8/2022) oleh Rumah Sakit Klinis Pusat. Gorbachev meninggalkan banyak catatan sejarah selama karir politiknya.
Kebijakan luar negeri Gorbachev, juga dikenal sebagai "pemikiran baru", menandai periode peningkatan signifikan hubungan antara Uni Soviet dan negara-negara Barat, menggantikan era permusuhan Perang Dingin.
Pada tahun 1986, dia mengumumkan rencana menarik pasukan Soviet dari Afghanistan, tetapi butuh tiga tahun lagi untuk menyelesaikan penarikan tersebut.
Perang Soviet-Afghanistan adalah titik kritik utama bagi Barat. Itu juga merugikan Uni Soviet setidaknya 15.000 korban jiwa, menambah beban pada ekonomi terencana birokrasi yang sudah berderit dan memenuhi negara itu dengan para veteran yang menderita gangguan stres akibat pertempuran.
Keterlibatan kembali dengan Barat membuka jalan bagi beberapa perjanjian perlucutan senjata utama untuk ditandatangani.
Moskow dan Washington sepakat membongkar rudal konvensional dan nuklir jarak menengah mereka.
Senjata yang sangat berbahaya itu dapat menggoda militer menggunakan senjata nuklir dalam skala terbatas, tetapi masih memicu pemusnahan bersama secara global.
Lihat Juga :
tulis komentar anda