Turki Tuding Prancis Gagal Sadari Masa Lalunya sebagai Penjajah
Senin, 29 Agustus 2022 - 15:46 WIB
Menurut Kemlu Turki, setiap upaya menjelaskan sentimen anti-Prancis di Afrika oleh beberapa "kegiatan negara ketiga" tidak lain adalah penyangkalan sejarah yang hanya menunjukkan "mentalitas terdistorsi dari beberapa politisi."
“Turki adalah mitra strategis Uni Afrika dan mendorong persahabatan, bukan permusuhan di benua itu,” ungkap Kemlu Turki.
Ankara berharap Paris pada akhirnya akan “mencapai kedewasaan untuk menghadapi masa lalu kolonialnya tanpa menyalahkan negara lain.”
Meskipun nenek moyang orang Aljazair modern memiliki “perjuangan” dengan bekas penjajah di masa lalu, sekarang orang Afrika “diajari hal-hal yang tidak berdasar” tentang Prancis, ungkap Macron kepada wartawan selama kunjungannya ke ibu kota Aljazair, Aljazair.
Kunjungannya dilakukan di tengah ketegangan hubungan antara dua negara.
Tahun lalu, Macron mempertanyakan eksistensi Aljazair sebagai negara sebelum pemerintahan kolonial Prancis dan menuduh pemerintahnya mengobarkan “kebencian terhadap Prancis.”
Sebagai tanggapan, Aljazair menarik duta besarnya dari Paris dan melarang pesawat militer Prancis melintasi wilayah udara nasionalnya.
Hubungan telah dipulihkan, bersama dengan penerbangan pesawat militer Prancis melalui wilayah udara Aljazair ke pangkalan Prancis di sub-Sahara Afrika.
Setelah kunjungan pekan lalu, Macron dan Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune mendeklarasikan “kemajuan dinamis yang tidak dapat diubah” dalam hubungan bilateral.
“Turki adalah mitra strategis Uni Afrika dan mendorong persahabatan, bukan permusuhan di benua itu,” ungkap Kemlu Turki.
Ankara berharap Paris pada akhirnya akan “mencapai kedewasaan untuk menghadapi masa lalu kolonialnya tanpa menyalahkan negara lain.”
Meskipun nenek moyang orang Aljazair modern memiliki “perjuangan” dengan bekas penjajah di masa lalu, sekarang orang Afrika “diajari hal-hal yang tidak berdasar” tentang Prancis, ungkap Macron kepada wartawan selama kunjungannya ke ibu kota Aljazair, Aljazair.
Kunjungannya dilakukan di tengah ketegangan hubungan antara dua negara.
Tahun lalu, Macron mempertanyakan eksistensi Aljazair sebagai negara sebelum pemerintahan kolonial Prancis dan menuduh pemerintahnya mengobarkan “kebencian terhadap Prancis.”
Sebagai tanggapan, Aljazair menarik duta besarnya dari Paris dan melarang pesawat militer Prancis melintasi wilayah udara nasionalnya.
Hubungan telah dipulihkan, bersama dengan penerbangan pesawat militer Prancis melalui wilayah udara Aljazair ke pangkalan Prancis di sub-Sahara Afrika.
Setelah kunjungan pekan lalu, Macron dan Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune mendeklarasikan “kemajuan dinamis yang tidak dapat diubah” dalam hubungan bilateral.
(sya)
tulis komentar anda