Ribuan Hooligan Pro-Putin Serbu Jalan Beograd, Paksa Batalkan Pawai LGBT

Senin, 29 Agustus 2022 - 15:03 WIB
Ribuan massa hooligan pro-Presiden Rusia Vladimir Putin dan massa Kristen Ortodoks turun ke jalan-jalan di Beograd, Serbia. Mereka memaksa pemerintah membatalkan pawai LGBT yang akan digelar September nanti. Foto/REUTERS
BEOGRAD - Ribuan "hooligan" pro-Presiden Rusia Vladimir Putin menyerbu jalan-jalan di Beograd, Serbia, pada hari Minggu. Mereka memaksa pemerintah membatalkan pawai lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) .

Pawai LGBT "EuroPride" rencananya akan digelar di Beograd atau Belgrade pada 12 hingga 18 September 2022.

Selain massa "hooligan"—sebutan untuk massa preman—komunitas Kristen Ortodoks juga turun ke jalan menuntut hal serupa.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan aksi pengunjuk rasa telah membuat pemerintah terpaksa "menunda atau membatalkan" pawai EuroPride 2022 yang akan datang karena masalah keamanan.

"Selamatkan anak-anak dan keluarga kami," teriak para pengunjuk rasa, yang membawa salib, bendera keagamaan dan bendera Rusia.

Presiden Vucic mengatakan tidak mungkin untuk "menangani semuanya" pada saat Serbia ditekan dengan segala macam masalah, menggarisbawahi ketegangan baru-baru ini dengan bekas provinsi Kosovo dan kekhawatiran atas krisis energi dan makanan.



Tapi penyelenggara EuroPride bersumpah untuk melanjutkan parade.

“[Pawai] Pride akan berjalan sesuai rencana pada 17 September,” kata koordinator Belgrade Pride, Marko Mihailovic, seperti dikutip AFP, Senin (29/8/2022).

Sementara itu, berbicara kepada orang banyak pada hari Minggu, Uskup Ortodoks Serbia Nikanor memuji keputusan pihak berwenang untuk tindakan yang dia sebut "membalikkan penodaan negara kita, Gereja kita dan keluarga kita”.

Baginya, Serbia harus memperlakukan hal serupa terhadap komunitas LGBT seperti yang dilakukan di Rusia oleh Presiden Vladimir Putin—yang dia sebut sebagai “tsar planet ini”.

Pada tahun 2013, Rusia memperkenalkan undang-undang yang melarang “propaganda” LGBT yang ditujukan untuk anak di bawah umur. Pelanggar undang-undang itu dapat dihukum dengan denda dan penjara.

Uskup Nikanor mengatakan umat Kristen Ortodoks siap turun ke jalan lagi. "Untuk menempatkan diri mereka di hadapan mereka yang berniat menghancurkan nilai-nilai Serbia," katanya.

Dua pawai Beograd Pride pertama, pada tahun 2001 dan 2010, dirusak oleh kekerasan. Pawai seperti itu telah diselenggarakan secara teratur sejak 2014 tetapi dengan kehadiran penegak hukum yang besar.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More