Jadi Sarang Ekstrimis Kanan, Pasukan Elite Jerman Dibubarkan
Rabu, 01 Juli 2020 - 11:53 WIB
BERLIN - Menteri Pertahanan Jerman mengatakan ia telah memerintahkan pembubaran sebagian pasukan elit KSK (Komando Pasukan Khusus). Unit ini mendapat kecaman seiring keberadaan ekstrimis sayap kanan di jajarannya.
Menteri Pertahanan Jerman, Annegret Kramp-Karrenbauer, mengatakan kepada sebuah surat kabar bahwa sebagian dari pasukan itu telah dibebaskan dari rantai komando.
"Sebagian dari KSK telah dibebaskan dari rantai komando, dengan budaya kepemimpinan yang beracun," kata Kramp-Karrenbauer kepada surat kabar Sueddeutsche Zeitung seperti dikutip dari BBC, Rabu (1/7/2020).
Kramp-Karrenbauer pada bulan Mei membentuk kelompok kerja untuk memeriksa masalah tersebut, dan kelompok tersebut mempresentasikan laporan tentang temuannya pada hari Selasa.
"KSK tidak dapat terus ada dalam bentuk saat ini dan harus diintegrasikan dengan lebih baik ke Bundeswehr (tentara Jerman)", kata laporan itu, yang dilihat oleh kantor berita AFP.
Ia mengatakan salah satu dari empat kompi pasukan, yang keberadaan ekstrimis sayap kanannya sangat marak, akan dibubarkan dan tidak diganti.
"Siapa pun yang berubah menjadi ekstremis sayap kanan tidak memiliki tempat di Bundeswehr dan harus meninggalkannya," katanya kepada radio Jerman.
Ia mengungkapkan bahwa operasi KSK akan dipindahkan ke unit lain sejauh mungkin, dan pasukan itu tidak akan ambil bagian dalam latihan dan misi internasional sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Kramp-Karrenbauer mengatakan temuan terbaru - termasuk hilangnya 48.000 amunisi dan 62kg bahan peledak - sangat "mengganggu" dan "mengkhawatirkan".
"Investigasi internal akan dilakukan untuk mengetahui apakah barang-barang itu dicuri atau hilang karena pembukuan yang ceroboh," ujarnya.
KSK menjadi pusat perhatian setelah pada bulan Mei, polisi menyita bahan peledak dan senjata di rumah seorang prajurit KSK.
Sementara pada bulan Januari, intelijen militer mengatakan ada hampir 600 tersangka pendukung sayap kanan di angkatan darat pada tahun lalu.
Mereka juga mengatakan KSK dipandang sebagai masalah khusus, dengan 20 anggota pasukan elit itu dicurigai sebagai ekstrimisme sayap kanan.
KSK didirikan pada tahun 1996, dan memiliki sekitar 1.000 tentara yang dilatih untuk menghadapi situasi krisis seperti membebaskan sandera di luar negeri, yang tidak mungkin dilakukan tanpa bantuan dari pasukan negara lain.
Masalah militer dengan pendukung sayap kanan muncul pada tahun 2017.
Inspeksi diperintahkan di semua barak militer ketika ditemukannya memorabilia era Nazi. Banyak dari tentara Jerman dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok sayap kanan yang dianggap bersimpati dengan partai oposisi utama Jerman, AfD.
Menteri Pertahanan Jerman, Annegret Kramp-Karrenbauer, mengatakan kepada sebuah surat kabar bahwa sebagian dari pasukan itu telah dibebaskan dari rantai komando.
"Sebagian dari KSK telah dibebaskan dari rantai komando, dengan budaya kepemimpinan yang beracun," kata Kramp-Karrenbauer kepada surat kabar Sueddeutsche Zeitung seperti dikutip dari BBC, Rabu (1/7/2020).
Kramp-Karrenbauer pada bulan Mei membentuk kelompok kerja untuk memeriksa masalah tersebut, dan kelompok tersebut mempresentasikan laporan tentang temuannya pada hari Selasa.
"KSK tidak dapat terus ada dalam bentuk saat ini dan harus diintegrasikan dengan lebih baik ke Bundeswehr (tentara Jerman)", kata laporan itu, yang dilihat oleh kantor berita AFP.
Ia mengatakan salah satu dari empat kompi pasukan, yang keberadaan ekstrimis sayap kanannya sangat marak, akan dibubarkan dan tidak diganti.
"Siapa pun yang berubah menjadi ekstremis sayap kanan tidak memiliki tempat di Bundeswehr dan harus meninggalkannya," katanya kepada radio Jerman.
Ia mengungkapkan bahwa operasi KSK akan dipindahkan ke unit lain sejauh mungkin, dan pasukan itu tidak akan ambil bagian dalam latihan dan misi internasional sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Kramp-Karrenbauer mengatakan temuan terbaru - termasuk hilangnya 48.000 amunisi dan 62kg bahan peledak - sangat "mengganggu" dan "mengkhawatirkan".
"Investigasi internal akan dilakukan untuk mengetahui apakah barang-barang itu dicuri atau hilang karena pembukuan yang ceroboh," ujarnya.
KSK menjadi pusat perhatian setelah pada bulan Mei, polisi menyita bahan peledak dan senjata di rumah seorang prajurit KSK.
Sementara pada bulan Januari, intelijen militer mengatakan ada hampir 600 tersangka pendukung sayap kanan di angkatan darat pada tahun lalu.
Mereka juga mengatakan KSK dipandang sebagai masalah khusus, dengan 20 anggota pasukan elit itu dicurigai sebagai ekstrimisme sayap kanan.
KSK didirikan pada tahun 1996, dan memiliki sekitar 1.000 tentara yang dilatih untuk menghadapi situasi krisis seperti membebaskan sandera di luar negeri, yang tidak mungkin dilakukan tanpa bantuan dari pasukan negara lain.
Masalah militer dengan pendukung sayap kanan muncul pada tahun 2017.
Inspeksi diperintahkan di semua barak militer ketika ditemukannya memorabilia era Nazi. Banyak dari tentara Jerman dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok sayap kanan yang dianggap bersimpati dengan partai oposisi utama Jerman, AfD.
(ber)
tulis komentar anda