Jutaan Orang Terkena Dampak Banjir, Pakistan Umumkan Keadaan Darurat
Sabtu, 27 Agustus 2022 - 15:00 WIB
"Tanaman kapas saya yang ditanam di lahan seluas 50 hektar semuanya hilang," kata Nasrullah Mehar kepada AFP. "Ini kerugian besar bagi saya, apa yang bisa dilakukan?" lanjutnya.
Menteri Perubahan Iklim Pakistan, Sherry Rehman, menyebut banjir itu "bencana skala epik". Menurutnya, pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat, dan meminta bantuan internasional.
Pakistan berada di urutan kedelapan dalam Indeks Risiko Iklim Global, daftar yang disusun oleh LSM lingkungan Germanwatch dari negara-negara yang dianggap paling rentan terhadap cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif membatalkan perjalanan yang direncanakan ke Inggris untuk mengawasi respon banjir, dan memerintahkan tentara untuk mengerahkan setiap sumber daya ke dalam operasi bantuan.
"Saya telah melihat dari udara dan kehancuran tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata," katanya di TV pemerintah setelah mengunjungi Sukkur. "Kota, desa, dan tanaman terendam air. Saya rasa tingkat kerusakan ini belum pernah terjadi sebelumnya," lanjutnya.
Lihat Juga: Ribuan Jiwa Krisis Pangan dan Air Bersih usai Banjir Kepung Dua Desa di Luwu Utara Selama Tiga Bulan
Menteri Perubahan Iklim Pakistan, Sherry Rehman, menyebut banjir itu "bencana skala epik". Menurutnya, pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat, dan meminta bantuan internasional.
Pakistan berada di urutan kedelapan dalam Indeks Risiko Iklim Global, daftar yang disusun oleh LSM lingkungan Germanwatch dari negara-negara yang dianggap paling rentan terhadap cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif membatalkan perjalanan yang direncanakan ke Inggris untuk mengawasi respon banjir, dan memerintahkan tentara untuk mengerahkan setiap sumber daya ke dalam operasi bantuan.
"Saya telah melihat dari udara dan kehancuran tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata," katanya di TV pemerintah setelah mengunjungi Sukkur. "Kota, desa, dan tanaman terendam air. Saya rasa tingkat kerusakan ini belum pernah terjadi sebelumnya," lanjutnya.
Lihat Juga: Ribuan Jiwa Krisis Pangan dan Air Bersih usai Banjir Kepung Dua Desa di Luwu Utara Selama Tiga Bulan
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda