Rusia Tangkap Mata-mata Ukraina di PLTN Zaporizhzhia

Kamis, 25 Agustus 2022 - 04:57 WIB
Rusia tangkap mata-mata Ukraina di PLTN Zaporizhzhia. Foto/Ilustrasi
MOSKOW - Pasukan Rusia telah menahan dua karyawan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan, yang telah memberikan informasi tentang pasukan dan lokasi perangkat keras kepada pasukan Kiev. Demikian pernyataan Garda Nasional Rusia (Rosgvardiya).

“Selain itu, seorang pelanggar kontrol akses (ke pabrik), kaki tangan Angkatan Bersenjata Ukraina, yang mengirimkan koordinat pergerakan kolom perangkat keras militer Rusia, telah ditahan,” tambah mereka seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (25/8/2022).

Garda Nasional Rusia mengungkapkan setelah menguasai PLTN Zaporizhzhia pada 4 Maret, pasukan Rusia telah menahan 26 pelanggar akses kontrol ke pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu. Fasilitas itu terus beroperasi dengan staf lokal, sementara pasukan Rusia berpatroli di tempat itu dan memeriksa alat peledak dan amunisi yang tidak meledak.



“Spesialis pertahanan nuklir, biologi dan kimia Garda Nasional, bersama dengan rekan-rekan dari Kementerian Pertahanan, setiap hari, beberapa kali sehari, memantau situasi dengan mengukur tingkat radiasi di titik kontrol di sepanjang perimeter fasilitas,” katanya.



Dalam beberapa pekan terakhir, pembangkit listrik tenaga nuklir dan kota terdekat Energodar telah berulang kali ditembaki oleh pasukan Kiev. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, serangan itu merusak beberapa bangunan di lokasi pabrik, menyebabkan kebakaran dan pemadaman listrik.

Moskow telah memperingatkan bahwa serangan yang berkelanjutan pada akhirnya dapat membuat pembangkit listrik tidak dapat dioperasikan dan bahkan dapat mengakibatkan bencana besar yang serupa dengan yang terjadi di Chernobyl pada tahun 1986.



Namun, Kiev dan beberapa pejabat Barat menuduh Rusia menembaki pembangkit tersebut, meskipun faktanya bahwa itu dikendalikan oleh pasukan Rusia sendiri.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More