Pemerintah Mesir Sarankan Wanita Tidak Hamil Selama Krisis Covid-19

Rabu, 01 Juli 2020 - 03:01 WIB
Sejumlah orang berada di pusat perbelanjaan di Kairo, Mesir. Foto/REUTERS/aawsat
KAIRO - Pemerintah Mesir menyarankan wanita menunda kehamilan selama pandemi virus corona. Kementerian Kesehatan menyatakan kehamilan pada wanita dapat melemahkan sistem imun.

Otoritas juga menjelaskan kaitan virus corona dengan penggumpalan darah yang dapat mempengaruhi plasenta dan nutrisi pada janin.

“Penggunaan kontrasepsi dapat dipakai untuk sementara mencegah kehamilan,” papar pernyataan pemerintah Mesir yang menyarankan berbagai cara yang mudah diakses dan murah.

Para pengkritik menyatakan peringatan itu seharusnya dikeluarkan lebih awal dan pemerintah sekali lagi lambat dalam memberikan panduan.



Pemerintah Mesir mendapat kritik dalam penanganan virus corona dan dianggap lambat dalam mencegah penyebaran wabah.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi juga dikritik karena menginvestasikan uang dan upaya di ibu kota pemerintahan baru yang sedang dibangun di tepi Laut Merah, dan bukannya mengalokasikan sumber daya untuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan.

Kurangnya tempat tidur di rumah sakit memaksa beberapa rumah sakit tutup karena sudah kelebihan kapasitas.

Serikat pekerja medis memperingatkan sistem layanan kesehatan di negara itu hampir runtuh dan meminta otoritas meningkatkan langkah untuk melindungi para dokter.

Malangnya, para pengkritik pemerintah dalam penanganan virus corona itu banyak yang ditahan dan hilang. (Baca Juga: Uni Eropa Depak Amerika Serikat dari Daftar Perjalanan Aman)

Otoritas Mesir memperingatkan wanita untuk tidak hamil selama krisis saat kasus Covid-19 mencapai lebih dari 50.000 pada bulan ini dan 2.800 orang meninggal. (Lihat Video: Bantu Perekonomian Warga, Karang Taruna Gunung Kidul Dirikan Pasar Sedekah)

Para pejabat yakin jumlah kasus sebenarnya tujuh kali lebih banyak dibandingkan data resmi pemerintah.

(Lihat Infografis: China Jadi Importir Limbah Elektronik Terbesar di Dunia)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More