Tentara Ukraina Mengaku Disiksa Saat Ditahan di Penjara Rusia
Selasa, 23 Agustus 2022 - 07:03 WIB
Setelah berjuang selama berminggu-minggu dari bunker dan terowongan pabrik baja, ratusan pejuang Azov menyerah pada bulan Mei. Meskipun para tahanan Azov belum didakwa secara resmi, pada 2 Agustus Mahkamah Agung Rusia memutuskan bahwa resimen tersebut adalah organisasi teroris.
Salah satu orang yang dibebaskan, Denys Chepurko, juga anggota Azov, mengatakan dia telah ditahan di sebuah penjara di Republik Rakyat Donetsk yang diproklamirkan sendiri oleh Rusia di Ukraina timur. Dia mengatakan beberapa tahanan telah dipaksa untuk telanjang dan kemudian jongkok.
“Mereka ingin kami bersaksi melawan komandan kami, (untuk mengatakan) kami telah mengebom kota, mereka ingin mengalihkan kesalahan pada kami. Saya bilang saya tidak akan melakukannya,” kata Chepurko. “Mereka mulai memukuli saya dengan tongkat. Saya tidak menandatangani apa-apa,” lanjutnya.
Sementara tahanan ketiga, Dmytro Usychenko, mengatakan: "Mereka mengancam kami dengan pembalasan fisik, menembak. Mereka ingin kami mengaku bahwa kami membunuh warga sipil, meskipun kami tidak melakukan hal seperti itu".
Salah satu orang yang dibebaskan, Denys Chepurko, juga anggota Azov, mengatakan dia telah ditahan di sebuah penjara di Republik Rakyat Donetsk yang diproklamirkan sendiri oleh Rusia di Ukraina timur. Dia mengatakan beberapa tahanan telah dipaksa untuk telanjang dan kemudian jongkok.
“Mereka ingin kami bersaksi melawan komandan kami, (untuk mengatakan) kami telah mengebom kota, mereka ingin mengalihkan kesalahan pada kami. Saya bilang saya tidak akan melakukannya,” kata Chepurko. “Mereka mulai memukuli saya dengan tongkat. Saya tidak menandatangani apa-apa,” lanjutnya.
Sementara tahanan ketiga, Dmytro Usychenko, mengatakan: "Mereka mengancam kami dengan pembalasan fisik, menembak. Mereka ingin kami mengaku bahwa kami membunuh warga sipil, meskipun kami tidak melakukan hal seperti itu".
(esn)
tulis komentar anda