Zelensky Hadapi Kemarahan Rakyat Ukraina setelah Media Ungkap Pengakuannya
Sabtu, 20 Agustus 2022 - 01:01 WIB
KIEV - Banyak warga Ukraina marah dengan pengakuan dari Presiden Volodymyr Zelensky bahwa dia menyembunyikan berita tentang operasi militer khusus Rusia yang akan segera terjadi musim semi lalu.
Menurut Washington Post, Zelensky membuat pengakuan itu awal pekan ini.
“Pengungkapan Zelensky bahwa dia mengorbankan nyawa untuk menghindari kehancuran ekonomi adalah kesalahan komunikasi serius pertamanya sejak konflik dimulai,” ungkap laporan surat kabar itu.
“Sebelumnya, Zelensky tampak tak tercela, pahlawan nasional bagi Ukraina, tetapi pengakuan itu telah menusuk gelembung, memicu serangkaian kritik publik yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak perang dimulai,” papar Washington Post.
Dalam wawancara tersebut, Zelensky mengakui sebelum pecahnya permusuhan dengan Rusia, dia meremehkan peringatan AS tentang serangan yang mengancam itu karena takut warga Ukraina akan meninggalkan negara itu secara massal.
“Jika kami mengomunikasikan itu … maka saya akan kehilangan USD7 miliar sebulan sejak Oktober lalu,” ungkap Zelensky.
Zelensky mengklaim penipuan pada rakyatnya sendiri ini mencegah Rusia merebut negara itu dalam tiga hari awal serangan.
Pada akhir Januari, Zelensky menjanjikan Ukraina tahun yang damai, menyatakan orang-orang akan memasak barbeque selama liburan Mei, seperti yang selalu mereka lakukan.
Pernyataan itu muncul beberapa hari setelah dia bertemu Direktur CIA William Burns yang dilaporkan memaparkan secara rinci rencana militer Rusia.
Banyak warga Ukraina dan tokoh masyarakat biasa marah, melihat presiden mereka tampaknya tidak mempercayai mereka untuk menangani kebenaran tentang peringatan AS tersebut.
“Ukraina bisa bersiap untuk pertempuran jauh lebih baik, menimbun makanan dan memperbarui infrastruktur pertahanan sipil dan menyelamatkan banyak nyawa yang hilang,” ungkap para pengkritik pemerintah Ukraina.
Beberapa pihak mempertanyakan motif Zelensky tidak memberi tahu publik secara terbuka tentang informasi yang sangat penting tersebut.
“Dia tidak ingin menempatkan negara pada pijakan militer karena dia takut kehilangan kekuasaan,” tulis jurnalis Bogdan Butkevich di media sosial, seperti dikutip Washington Post.
“Beberapa pendukung Zelensky berpendapat orang-orang bisa saja mendengarkan pejabat Amerika, yang menyampaikan peringatan publik tentang ancaman Rusia, daripada mempercayai presiden mereka,” ungkap laporan artikel Washington Post itu.
Surat kabar itu mengakhiri artikel itu dengan komentar dari seorang wanita Ukraina, yang mengatakan orang-orang tidak boleh membahas pengakuan Zelensky sampai setelah konflik berakhir.
"Ukraina menang karena kepercayaan kami pada presiden dan angkatan bersenjata kami," tegas dia.
Dia percaya, “Zelensky akan menghadapi pertanggungjawaban atas tindakannya setelah itu, karena ini adalah masyarakat yang kita perjuangkan."
Menurut Washington Post, Zelensky membuat pengakuan itu awal pekan ini.
“Pengungkapan Zelensky bahwa dia mengorbankan nyawa untuk menghindari kehancuran ekonomi adalah kesalahan komunikasi serius pertamanya sejak konflik dimulai,” ungkap laporan surat kabar itu.
“Sebelumnya, Zelensky tampak tak tercela, pahlawan nasional bagi Ukraina, tetapi pengakuan itu telah menusuk gelembung, memicu serangkaian kritik publik yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak perang dimulai,” papar Washington Post.
Dalam wawancara tersebut, Zelensky mengakui sebelum pecahnya permusuhan dengan Rusia, dia meremehkan peringatan AS tentang serangan yang mengancam itu karena takut warga Ukraina akan meninggalkan negara itu secara massal.
“Jika kami mengomunikasikan itu … maka saya akan kehilangan USD7 miliar sebulan sejak Oktober lalu,” ungkap Zelensky.
Zelensky mengklaim penipuan pada rakyatnya sendiri ini mencegah Rusia merebut negara itu dalam tiga hari awal serangan.
Pada akhir Januari, Zelensky menjanjikan Ukraina tahun yang damai, menyatakan orang-orang akan memasak barbeque selama liburan Mei, seperti yang selalu mereka lakukan.
Pernyataan itu muncul beberapa hari setelah dia bertemu Direktur CIA William Burns yang dilaporkan memaparkan secara rinci rencana militer Rusia.
Banyak warga Ukraina dan tokoh masyarakat biasa marah, melihat presiden mereka tampaknya tidak mempercayai mereka untuk menangani kebenaran tentang peringatan AS tersebut.
“Ukraina bisa bersiap untuk pertempuran jauh lebih baik, menimbun makanan dan memperbarui infrastruktur pertahanan sipil dan menyelamatkan banyak nyawa yang hilang,” ungkap para pengkritik pemerintah Ukraina.
Beberapa pihak mempertanyakan motif Zelensky tidak memberi tahu publik secara terbuka tentang informasi yang sangat penting tersebut.
“Dia tidak ingin menempatkan negara pada pijakan militer karena dia takut kehilangan kekuasaan,” tulis jurnalis Bogdan Butkevich di media sosial, seperti dikutip Washington Post.
“Beberapa pendukung Zelensky berpendapat orang-orang bisa saja mendengarkan pejabat Amerika, yang menyampaikan peringatan publik tentang ancaman Rusia, daripada mempercayai presiden mereka,” ungkap laporan artikel Washington Post itu.
Surat kabar itu mengakhiri artikel itu dengan komentar dari seorang wanita Ukraina, yang mengatakan orang-orang tidak boleh membahas pengakuan Zelensky sampai setelah konflik berakhir.
"Ukraina menang karena kepercayaan kami pada presiden dan angkatan bersenjata kami," tegas dia.
Dia percaya, “Zelensky akan menghadapi pertanggungjawaban atas tindakannya setelah itu, karena ini adalah masyarakat yang kita perjuangkan."
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda