Rumor Kematian Tak Dijawab, Kim Jong-un Diduga Terluka saat Uji Rudal
Senin, 27 April 2020 - 11:08 WIB
SEOUL - Rumor kematian diktator Kim Jong-un tak dijawab pemerintah Korea Utara (Korut). Kini muncul teori baru yang menduga bahwa pemimpin muda itu terluka selama uji coba rudal jelajah jarak pendek pada 14 April 2020.
Dugaan itu disampaikan mantan pejabat tinggi "Room 39", sebuah organisasi yang dikelola oleh Partai Buruh Korea Utara.
Dalam sebuah artikel yang ditulisnya untuk surat kabar Dong-a Ilbo, Senin (27/42020), mantan pejabat bernama Lee Jeong Ho itu mengatakan uji coba rudal seperti yang dilakukan pada 14 April tidak dapat dilanjutkan tanpa perintah panglima tertinggi. Kim Jong-un terlihat sehat sampai pukul 07.00 pagi ketika rudal itu ditembakkan.
Lee Jeong Ho telah membelot dari Korea Utara ke Amerika Serikat. "Kim absen dari laporan tes (rudal) sementara tidak ada rekaman peluncuran rudal dan pelatihan pesawat tempur yang dirilis, yang menunjukkan kemungkinan kecelakaan tak terduga mungkin disebabkan oleh puing-puing atau kebakaran," kata Lee.
Pemikirannya adalah bahwa Kim Jong-un kemungkinan jatuh sakit tidak lama setelah peluncuran rudal mengingat bahwa Rodong Sinmun atau pun Komite Penyiaran Pusat Korea tidak dapat menerbitkan rekaman tes rudal tanpa izin dari Kim.
Mengenai rumor bahwa Kim Jong-un mengalami mati otak setelah menjalani operasi jantung, dia mengaku ragu dengan alasan laporan tersebut tidak akurat atau kredibel.
"Dokternya Kim Jong-un semuanya dari rumah sakit Bonghwa di Pyongyang, dan rumah sakit lain tidak memiliki dokter pertama," kata Lee tentang klaim bahwa operasi Kim dilakukan oleh dokter pertama dari rumah sakit lain di rumah sakit Hyangsan dekat Gunung Myohayng.
Dugaan itu disampaikan mantan pejabat tinggi "Room 39", sebuah organisasi yang dikelola oleh Partai Buruh Korea Utara.
Dalam sebuah artikel yang ditulisnya untuk surat kabar Dong-a Ilbo, Senin (27/42020), mantan pejabat bernama Lee Jeong Ho itu mengatakan uji coba rudal seperti yang dilakukan pada 14 April tidak dapat dilanjutkan tanpa perintah panglima tertinggi. Kim Jong-un terlihat sehat sampai pukul 07.00 pagi ketika rudal itu ditembakkan.
Lee Jeong Ho telah membelot dari Korea Utara ke Amerika Serikat. "Kim absen dari laporan tes (rudal) sementara tidak ada rekaman peluncuran rudal dan pelatihan pesawat tempur yang dirilis, yang menunjukkan kemungkinan kecelakaan tak terduga mungkin disebabkan oleh puing-puing atau kebakaran," kata Lee.
Pemikirannya adalah bahwa Kim Jong-un kemungkinan jatuh sakit tidak lama setelah peluncuran rudal mengingat bahwa Rodong Sinmun atau pun Komite Penyiaran Pusat Korea tidak dapat menerbitkan rekaman tes rudal tanpa izin dari Kim.
Mengenai rumor bahwa Kim Jong-un mengalami mati otak setelah menjalani operasi jantung, dia mengaku ragu dengan alasan laporan tersebut tidak akurat atau kredibel.
"Dokternya Kim Jong-un semuanya dari rumah sakit Bonghwa di Pyongyang, dan rumah sakit lain tidak memiliki dokter pertama," kata Lee tentang klaim bahwa operasi Kim dilakukan oleh dokter pertama dari rumah sakit lain di rumah sakit Hyangsan dekat Gunung Myohayng.
(min)
tulis komentar anda