Rusia Harus Hati-hati, AS Diam-diam Bekali Ukraina dengan Rudal Pemburu Radar

Kamis, 18 Agustus 2022 - 19:24 WIB
AS diam-diam mengirimkan rudal pemburu radar ke Ukraina. Foto/Ilustrasi
KIEV - Rusia diperkirakan akan mendapatkan masalah setelah Ukraina menyebarkan rudal pemburu radar buatan Amerika Serikat (AS).

Keunggulan Ukraina kemungkinan hanya bersifat sementara seiring adaptasi militer Rusia, namun untuk saat ini, kehadiran rudal AGM-88 HARM atau Rudal Anti-Radiasi Berkecepatan Tinggi akan membuat pasukan Rusia berpikir dua kali sebelum menyalakan radar mereka.

Kehadiran AGM-88 menimbulkan masalah bagi radar pertahanan udara Rusia yang diperlukan untuk bertahan melawan helikopter dan jet Ukraina serta untuk radar kontra-baterai yang digunakan untuk menemukan artileri Ukraina, termasuk beberapa peluncur roket buatan AS.

Laporan rudal penghancur radar di Ukraina muncul pada awal Agustus ini, setelah blogger Rusia melaporkan menemukan fragmen HARM yang konon menghantam situs rudal anti-pesawat Rusia di Ukraina. Pentagon pun segera mengkonfirmasi bahwa HARM telah dipasok ke Ukraina.



“Kami telah memasukkan sejumlah rudal anti-radiasi yang dapat ditembakkan dari pesawat Ukraina yang dapat memiliki efek pada radar Rusia,” kata Wakil Menteri Pertahanan untuk kebijakan, Colin Kahl, kepada wartawan pada 8 Agustus, meskipun dia tidak mengidentifikasi rudal atau memberikan rincian lainnya seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (18/8/2022).

HARM adalah senjata ampuh, tapi bukan senjata baru. Rudal ini pertama kali dikerahkan pada tahun 1983, dan rudal sepanjang 4,2 meter, dengan berat 362 kg memiliki jangkauan 48 km dan kecepatan tertinggi Mach 2.



Pesawat AS telah menggunakan AGM-88 dalam beberapa operasi, termasuk di Libya, Irak, dan Yugoslavia. Rudal itu sekarang digunakan oleh total 15 negara.

Rudal ini adalah turunan dari AGM-45 Shrike, yang digunakan dalam Perang Vietnam dengan berbagai keberhasilan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More