Jet Tempur Jerman Lakukan Penerbangan Maraton 24 Jam ke Singapura

Selasa, 16 Agustus 2022 - 18:35 WIB
Jet tempur Jerman lakukan penerbangan maraton 24 jam ke Singapura. Foto/Ilustrasi/Sindonews
BERLIN - Sekelompok jet tempur angkatan udara Jerman akan tiba di Singapura setelah upaya maraton untuk menerbangkan mereka sekitar 12.800 km dari pangkalan mereka ke Asia Tenggara hanya dalam 24 jam.

Kedatangan jet yang dijadwalkan pada hari Selasa (116/8/2022) menunjukkan kemampuan negara Eropa untuk memindahkan kekuatan udara dengan cepat ke kawasan itu dan datang pada saat ketegangan yang meningkat antara China dan Amerika Serikat (AS) serta sekutunya atas Taiwan .

Uni Eropa (UE) meluncurkan strategi baru pada bulan September untuk meningkatkan hubungan ekonomi, politik dan pertahanan di kawasan Indo-Pasifik .



Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan kepada wartawan bahwa meskipun perang di Ukraina menjadi prioritas saat ini, misi Eurofighter Jerman menggarisbawahi bahwa Asia tidak dilupakan.

“Kami berada di pihak semua orang yang menjunjung nilai-nilai kami seperti demokrasi, kebebasan dan keamanan, dan juga bersedia berkontribusi,” katanya saat pesawat angkatan udara Jerman lepas landas dari Neuburg, Jerman, pada Senin, lapor kantor berita dpa yang dikutip Al Jazeera.



“Fokus kami saat ini secara alami adalah di sisi timur, di mana perang agresi brutal Rusia harus disalahkan, tetapi kami juga harus mengawasi wilayah lain,” imbuh Lambrecht.

Bagian dari strategi baru UE untuk Asia Pasifik difokuskan pada peningkatan keamanan maritim dan memastikan perjalanan yang aman melalui jalur laut, dan beberapa negara Eropa telah mengirim aset angkatan laut ke kawasan itu untuk manuver tahun ini.

Karena China telah tumbuh lebih kuat di kawasan itu, AS, Inggris, dan sejumlah negara lainnya juga menjadikan Indo-Pasifik sebagai prioritas yang meningkat.

Jerman mengirim kapal fregat Bayern ke wilayah itu dalam penyebaran hampir tujuh bulan yang berakhir awal tahun ini. Ini adalah pertama kalinya sebuah kapal perang Jerman berada di Indo-Pasifik selama hampir dua dekade.

Bayern mengambil bagian dalam latihan bersama dengan sejumlah negara sekutu termasuk Australia, Singapura, Jepang dan AS. Namun panggilannya untuk berlabuh di pelabugan China ditolak.



Untuk diketahui, 6 jet multirole Eurofighter yang terlibat dalam latihan di Australia didampingi oleh empat pesawat angkut dan tiga tanker. Mereka mengisi bahan bakar di udara sepanjang penerbangan yang panjang, dan juga berhenti di sepanjang jalan untuk pengisian bahan bakar, inspeksi dan rotasi pilot.

Selama pemberhentian di sebuah pangkalan dekat Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), angkatan udara Jerman, Luftwaffe, mengatakan bahwa dua dari Eurofighters ditemukan memiliki masalah teknis. Satu diperbaiki di lokasi tetapi yang lain memiliki cacat pada sistem hidroliknya sehingga ditahan.

Luftwaffe mengatakan personel dikirim dari Jerman untuk memperbaikinya lebih lanjut sehingga akan tersedia untuk latihan militer mendatang di Australia, di mana semua pesawat menuju Singapura.

Latihan yang disebut Pitch Black ini mengumpulkan sekitar 2.500 personel dan 100 pesawat dari seluruh dunia selama tiga minggu di Northern Territory Australia.

Selain Jerman, anggota NATO asal Eropa lainnya macam Prancis, Inggris dan Belanda juga ikut berpartisipasi, bersama dengan AS, Selandia Baru, Korea, UEA, India, Jepang, Thailand, dan lainnya.



"Latihan ini dirancang untuk menguji dan meningkatkan integrasi kekuatan multinasional, dan mengakui hubungan kuat Australia serta nilai tinggi yang kami tempatkan pada keamanan regional dan membina hubungan yang lebih erat di seluruh kawasan Indo-Pasifik,” kata Angkatan Udara Australia.

Setelah partisipasi mereka dalam latihan 19 Agustus hingga 8 September di Australia, jet Jerman dijadwalkan berhenti di Jepang dan Korea Selatan dalam perjalanan pulang ke Jerman.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More