Eks Panglima NATO: Putin Sadar Menginvasi Ukraina Itu Salah, tapi Tak Akan Mengakuinya

Senin, 15 Agustus 2022 - 10:01 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Mantan panglima NATO James Stavridis sebut Putin tak akan mengakui bahwa menginvasi Ukraina sebagai kesalahan. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Mantan Panglima Tertinggi Sekutu NATO, James Stavridis, mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin menyadari bahwa menginvasi Ukraina itu salah.

Komentar Stavridis disampaikan dalam acara "The Cats Roundtable" di stasiun radio WABC 770 AM, hari Minggu.

"Apakah Putin menyadari dia melakukan kesalahan atau dia masih berpikir dia melakukan hal yang benar?" tanya tuan rumah acara tersebut, John Catsimatidis, kepada Stavridis.



"Saya pikir dalam gelap, jam tenang pada pukul dua pagi ketika dia bangun, dia menyadari dia membuat kesalahan. Di depan umum, dia tidak akan pernah mengakuinya. Tidak pernah. Dia akan terus mempertahankan fiksi Ukraina dijalankan oleh 'neo-Nazi'. Konyol, tentu saja," jawab Stavridis.



"Putin akan mempertahankan bahwa NATO entah bagaimana telah mendorongnya ke sudut ini, konflik ini. Segala sesuatu yang telah terjadi adalah tindakan Vladimir Putin untuk memasukkan invasi, sanksi yang mengikuti, serangan balik militer. Saya pikir dia tahu itu di dalam hatinya, dia tidak akan pernah mengakuinya di depan umum," lanjut dia.

Stavridis juga ditanya kapan dia berpikir bahwa perang akan berakhir.

Dia mengatakan kedua belah pihak setidaknya enam bulan lagi untuk menemukan solusi.

"[Namun], apa yang mendorong kita menuju negosiasi adalah kesulitan yang dihadapi Putin saat dia membakar pasukan, dan penghancuran peralatan militer Rusia," ujarnya.

“Dia membakar kemampuannya. Saya akan mengatakan, enam bulan dari sekarang dia akan berada dalam kesulitan yang sangat parah,” kata mantan pemimpin NATO tentang Putin.

"Di sisi lain medan perang, [Presiden Ukraina Volodymyr] Zelensky harus mengakui bahwa kesabaran Barat dan aliran uang tunai dan senjata yang berkelanjutan bukanlah hal yang tak terbatas. Saya pikir kedua faktor itu pada akhirnya akan mendorong pihak-pihak untuk melakukan semacam negosiasi..."

Dalam sebuah wawancara bulan lalu, Stavridis mengatakan dia yakin perang Rusia-Ukraina kemungkinan akan berakhir dalam empat hingga enam bulan, dan memiliki kesimpulan yang mirip dengan Perang Korea.

"Saya melihat yang satu ini menuju berakhirnya Perang Korea, yaitu gencatan senjata, zona militer antara kedua belah pihak, permusuhan yang sedang berlangsung, semacam konflik yang membeku. Carilah itu dalam periode empat hingga enam bulan," imbuh dia.

Dalam sebuah wawancara pekan lalu, Kurt Volker, seorang pakar di Pusat Analisis Kebijakan Eropa (CEPA) dan mantan perwakilan khusus AS untuk negosiasi Ukraina, mengatakan dia yakin Rusia berada dalam posisi lemah dalam perang, dengan alasan kerugian militer dan isolasi politik.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More