Israel Bombardir Wilayah Suriah di Dekat Markas Rusia, 3 Tentara Assad Tewas
Senin, 15 Agustus 2022 - 06:47 WIB
DAMASKUS - Pesawat-pesawat tempur Israel membombardir wilayah Tartus, Suriah , di dekat markas militer Rusia, pada hari Minggu. Tiga tentara pemerintah Presiden Bashar al-Assad tewas.
"Agresi ini menyebabkan kematian tiga tentara, melukai tiga lainnya," tulis kantor berita pemerintah Suriah, SANA, Senin (15/8/2022), yang mengutip sumber militer.
Sejak perang saudara pecah di Suriah pada 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara di negara Arab tersebut, menargetkan posisi pasukan pemerintah serta pasukan sekutunya yang didukung Iran dan Hizbullah Lebanon.
Serangan Israel terbaru menargetkan situs-situs di pedesaan di sekitar Ibu Kota Suriah; Damaskus, dan selatan provinsi pesisir Tartus.
Menurut SANA, sistem pertahanan udara Suriah menembak jatuh beberapa rudal Israel.
Kelompok pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia juga memberikan jumlah korban tewas dan terluka yang sama dari serangan di Tartus, di mana kelompok-kelompok yang didukung Iran aktif di sana.
Menurut Observatorium, situs yang ditargetkan Israel terletak delapan kilometer dari pangkalan militer Rusia.
Beberapa ambulans telah bergegas ke lokasi serangan di Tartus.
Pada awal Juli, Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan serangan Israel yang dilakukan dari Laut Mediterania dekat kota Al-Hamadiyah, selatan kota Tartus, telah melukai dua warga sipil.
Pada hari Jumat, tembakan Israel melukai dua warga sipil di Suriah selatan di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Zionis Israel.
Bulan lalu, serangan Israel di dekat Damaskus menewaskan tiga tentara Suriah. Observatorium mengatakan pada saat itu bahwa serangan itu menargetkan fasilitas militer dan depot senjata Iran.
Setelah insiden terbaru, otoritas Israel mengatakan kepada AFP bahwa mereka "tidak mengomentari laporan di media asing".
Sementara Israel jarang mengomentari serangan individu di Suriah, militer Zionis telah membelanya untuk mencegah musuh bebuyutannya; Iran, mendapatkan pijakan di depan pintunya.
Konflik di Suriah dimulai dengan penindasan brutal terhadap protes damai dan meningkat untuk menarik kekuatan asing dan jihadis global.
Perang telah menewaskan hampir setengah juta orang dan memaksa sekitar setengah dari populasi pra-perang negara itu meninggalkan rumah mereka.
Intervensi militer Rusia pada 2015 membantu mengubah perang dengan menguntungkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Bulan lalu, Observatorium mengatakan serangan udara Rusia menewaskan tujuh orang, empat di antaranya anak-anak, di wilayah Idlib yang dikuasai pemberontak Suriah, di utara negara itu.
"Agresi ini menyebabkan kematian tiga tentara, melukai tiga lainnya," tulis kantor berita pemerintah Suriah, SANA, Senin (15/8/2022), yang mengutip sumber militer.
Sejak perang saudara pecah di Suriah pada 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara di negara Arab tersebut, menargetkan posisi pasukan pemerintah serta pasukan sekutunya yang didukung Iran dan Hizbullah Lebanon.
Serangan Israel terbaru menargetkan situs-situs di pedesaan di sekitar Ibu Kota Suriah; Damaskus, dan selatan provinsi pesisir Tartus.
Menurut SANA, sistem pertahanan udara Suriah menembak jatuh beberapa rudal Israel.
Kelompok pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia juga memberikan jumlah korban tewas dan terluka yang sama dari serangan di Tartus, di mana kelompok-kelompok yang didukung Iran aktif di sana.
Menurut Observatorium, situs yang ditargetkan Israel terletak delapan kilometer dari pangkalan militer Rusia.
Beberapa ambulans telah bergegas ke lokasi serangan di Tartus.
Pada awal Juli, Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan serangan Israel yang dilakukan dari Laut Mediterania dekat kota Al-Hamadiyah, selatan kota Tartus, telah melukai dua warga sipil.
Pada hari Jumat, tembakan Israel melukai dua warga sipil di Suriah selatan di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Zionis Israel.
Bulan lalu, serangan Israel di dekat Damaskus menewaskan tiga tentara Suriah. Observatorium mengatakan pada saat itu bahwa serangan itu menargetkan fasilitas militer dan depot senjata Iran.
Setelah insiden terbaru, otoritas Israel mengatakan kepada AFP bahwa mereka "tidak mengomentari laporan di media asing".
Sementara Israel jarang mengomentari serangan individu di Suriah, militer Zionis telah membelanya untuk mencegah musuh bebuyutannya; Iran, mendapatkan pijakan di depan pintunya.
Konflik di Suriah dimulai dengan penindasan brutal terhadap protes damai dan meningkat untuk menarik kekuatan asing dan jihadis global.
Perang telah menewaskan hampir setengah juta orang dan memaksa sekitar setengah dari populasi pra-perang negara itu meninggalkan rumah mereka.
Intervensi militer Rusia pada 2015 membantu mengubah perang dengan menguntungkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Bulan lalu, Observatorium mengatakan serangan udara Rusia menewaskan tujuh orang, empat di antaranya anak-anak, di wilayah Idlib yang dikuasai pemberontak Suriah, di utara negara itu.
(min)
tulis komentar anda