Rusia Umumkan Penarikan Sementara dari Perjanjian New START
Selasa, 09 Agustus 2022 - 23:19 WIB
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan penarikan sementara dari Tindakan untuk Pengurangan Lebih Lanjut dan Pembatasan Senjata Serangan Strategis, umumnya dikenal sebagai perjanjian New START , yang membatasi senjata nuklir.
Rusia mengatakan untuk sementara harus menangguhkan inspeksi karena kesulitan akibat sanksi Barat atas perangnya di Ukraina, yang menyulitkan tim inspeksi untuk memperoleh visa dan melakukan perjalanan melalui udara.
"Tujuan kami adalah untuk menghilangkan situasi yang tidak dapat diterima seperti itu dan memastikan bahwa semua mekanisme START beroperasi secara ketat sesuai dengan prinsip-prinsip paritas dan kesetaraan para pihak, seperti yang tersirat ketika disepakati dan mulai berlaku," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Sekarang prinsip-prinsip ini tidak dipertahankan," tambah pernyataan itu seperti dikutip dari Washington Examiner, Selasa (9/8/2022).
Dengan demikian, sebagai akibat dari tindakan pembatasan sepihak anti-Rusia yang diambil atas saran Washington, lalu lintas udara normal antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) terganggu, dan wilayah udara negara-negara yang merupakan sekutu dan mitra Amerika Serikat ditutup untuk pesawat Rusia yang mengantarkan tim inspeksi Rusia ke titik masuk di wilayah Amerika.
Ditandatangani pada tahun 2010, perjanjian tersebut merupakan pembaruan pada perjanjian START I, yang ditandatangani pada tahun 1991. Perjanjian New START menetapkan bahwa Rusia dan AS harus mengurangi kemampuan hulu ledak nuklir dan rudal balistik mereka dan memungkinkan inspeksi rudal balistik, kapal selam, dan pangkalan udara satu sama lain.
Masalah yang terkait dengan COVID-19 juga disebut sebagai alasan penarikan sementara. Inspeksi dihentikan pada tahun 2020 sebagai akibat dari pandemi dan belum dilanjutkan, menurut Meduza.
Namun, Rusia menekankan bahwa pihaknya ingin melanjutkan inspeksi ketika masalah yang disebutkan diselesaikan dan penarikan itu hanya tindakan sementara.
Rusia mengatakan untuk sementara harus menangguhkan inspeksi karena kesulitan akibat sanksi Barat atas perangnya di Ukraina, yang menyulitkan tim inspeksi untuk memperoleh visa dan melakukan perjalanan melalui udara.
"Tujuan kami adalah untuk menghilangkan situasi yang tidak dapat diterima seperti itu dan memastikan bahwa semua mekanisme START beroperasi secara ketat sesuai dengan prinsip-prinsip paritas dan kesetaraan para pihak, seperti yang tersirat ketika disepakati dan mulai berlaku," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Sekarang prinsip-prinsip ini tidak dipertahankan," tambah pernyataan itu seperti dikutip dari Washington Examiner, Selasa (9/8/2022).
Dengan demikian, sebagai akibat dari tindakan pembatasan sepihak anti-Rusia yang diambil atas saran Washington, lalu lintas udara normal antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) terganggu, dan wilayah udara negara-negara yang merupakan sekutu dan mitra Amerika Serikat ditutup untuk pesawat Rusia yang mengantarkan tim inspeksi Rusia ke titik masuk di wilayah Amerika.
Ditandatangani pada tahun 2010, perjanjian tersebut merupakan pembaruan pada perjanjian START I, yang ditandatangani pada tahun 1991. Perjanjian New START menetapkan bahwa Rusia dan AS harus mengurangi kemampuan hulu ledak nuklir dan rudal balistik mereka dan memungkinkan inspeksi rudal balistik, kapal selam, dan pangkalan udara satu sama lain.
Masalah yang terkait dengan COVID-19 juga disebut sebagai alasan penarikan sementara. Inspeksi dihentikan pada tahun 2020 sebagai akibat dari pandemi dan belum dilanjutkan, menurut Meduza.
Namun, Rusia menekankan bahwa pihaknya ingin melanjutkan inspeksi ketika masalah yang disebutkan diselesaikan dan penarikan itu hanya tindakan sementara.
Lihat Juga :
tulis komentar anda