Jihad Islam Palestina Tembakkan 580 Roket, 97% Dicegat Iron Dome Israel

Senin, 08 Agustus 2022 - 08:07 WIB
Roket-roket ditembakkan dari Gaza oleh Jihad Islam Palestina. Israel klaim sistem Iron Dome mencegat 97 persen roket yang menghujani negara Yahudi. Foto/Jerusalem Post
TEL AVIV - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mencatat sebanyak 580 roket telah ditembakkan kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) sejak Jumat pekan lalu.

Menurut IDF, sistem pertahanan rudal Iron Dome berhasil mencegat 97 persen dari seluruh roket yang menghujani negara Yahudi.

Data IDF yang dirilis hari Minggu menyebutkan dari seluruh roket yang ditembakkan PIJ, 120 di antaranya gagal menyeberang dan mendarat di Jalur Gaza, Palestina.

Tingkat intersepsi menandai peningkatan yang berkelanjutan sejak Iron Dome--pertama kali dikerahkan pada tahun 2011--menghadapi ujian besar pertamanya selama Operasi Pilar Pertahanan [Pillar of Defense] IDF pada tahun 2012, ketika berhasil menembak jatuh 75% dari proyektil yang masuk di mana ia diarahkan.





Menurut IDF, tingkat keberhasilan intersepsi itu naik menjadi 80% selama Operasi Protective Edge pada tahun 2014, dan 90% selama Operasi Guardian of the Walls tahun lalu.

Operasi besar IDF terbaru terhadap kelompok milisi Gaza dimulai Jumat pekan lalu, untuk mengatasi apa yang dikatakan para pemimpin Israel sebagai ancaman nyata langsung oleh PIJ terhadap komunitas Israel.

Operasi Breaking Dawn dimulai dengan serangan yang ditargetkan pada komandan PIJ Gaza utara, Tayseer Jabari. "Yang bertanggung jawab atas ancaman nyata dalam tiga-empat hari terakhir untuk menembakkan rudal anti-tank dan merobohkan warga sipil atau tentara Israel di daerah perbatasan Gaza," kata juru bicara IDF Ran Kochav, seperti dikutip Times of Israel, Senin (8/8/2022).

Meskipun keberhasilan intersepsi Iron Dome mencapai 97 persen, beberapa roket dari Gaza telah menghantam daerah berpenduduk, menyebabkan kerusakan dan cedera ringan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More