Mengapa Amerika Selalu Ikut Campur Urusan Negara Lain?
Minggu, 07 Agustus 2022 - 05:30 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) di kancah internasional mempunyai kekuatan yang besar. Pada pelaksanaan kebijakan luar negerinya, tak jarang Amerika Serikat menunjukkan kekuatannya serta unjuk aksi kepada rivalnya.
Mengutip buku berjudul Pragmatisme Dalam Sikap Hidup serta Prinsip Politik Luar Negeri Amerika karya Albertine Minderop (2006), keunggulan Amerika adalah hal yang sulit dibantah. Ini masih terus terjadi hingga saat ini.
Kebebasan perekonomian yang didukung sumber daya manusia yang canggih dan ilmu pengetahuan yang maju telah menjadikan Amerika Serikat sebagai negara kaya di dunia.
Keberadaan Amerika Serikat sebagai negara adikuasa, secara langsung maupun tak langsung mempengaruhi segala aspek kehidupan di dunia, terlebih dalam bidang politik serta ekonomi.
Politik luar negeri Amerika Serikat sama halnya seperti politik luar negeri pada umumnya yang mempunyai tujuan untuk meraih kepentingan nasional.
Namun, politik luar negeri Amerika Serikat mengalami perubahan, tergantung dari faktor domestik serta internasional yang dihadapi.
Pandangan hidup Amerika Serikat serta kebijakan luar negerinya tidak lepas dari pragmatisme. Politik luar negeri Amerika Serikat dilandasi oleh persepsi membina hubungan dengan negara lain guna mendapat manfaat yang diperoleh dari hubungan perdagangan.
Karena itu, Amerika Serikat dinilai tak konsisten, berubah-ubah sesuai dengan aspek yang ditemui dan kepemimpinan.
Para ekonom menilai Amerika Serikat telah menunjukkan pertumbuhan jangka panjang yang bergantung pada geografi, demografi hingga institusi politik suatu negara.
Secara geografis, Amerika Serikat adalah pusat ekonomi alami serta benteng militer yang dikemas dengan sumber daya alam yang ada.
Sementara secara demografis, Amerika Serikat adalah bangsa yang besar. Sebagai negara adikuasa, Amerika Serikat mempunyai kebebasan bertindak.
Amerika dapat secara tegas melibatkan dirinya di wilayah mana pun di dunia atau tidak.
Mengutip buku berjudul Pragmatisme Dalam Sikap Hidup serta Prinsip Politik Luar Negeri Amerika karya Albertine Minderop (2006), keunggulan Amerika adalah hal yang sulit dibantah. Ini masih terus terjadi hingga saat ini.
Kebebasan perekonomian yang didukung sumber daya manusia yang canggih dan ilmu pengetahuan yang maju telah menjadikan Amerika Serikat sebagai negara kaya di dunia.
Keberadaan Amerika Serikat sebagai negara adikuasa, secara langsung maupun tak langsung mempengaruhi segala aspek kehidupan di dunia, terlebih dalam bidang politik serta ekonomi.
Politik luar negeri Amerika Serikat sama halnya seperti politik luar negeri pada umumnya yang mempunyai tujuan untuk meraih kepentingan nasional.
Namun, politik luar negeri Amerika Serikat mengalami perubahan, tergantung dari faktor domestik serta internasional yang dihadapi.
Pandangan hidup Amerika Serikat serta kebijakan luar negerinya tidak lepas dari pragmatisme. Politik luar negeri Amerika Serikat dilandasi oleh persepsi membina hubungan dengan negara lain guna mendapat manfaat yang diperoleh dari hubungan perdagangan.
Karena itu, Amerika Serikat dinilai tak konsisten, berubah-ubah sesuai dengan aspek yang ditemui dan kepemimpinan.
Para ekonom menilai Amerika Serikat telah menunjukkan pertumbuhan jangka panjang yang bergantung pada geografi, demografi hingga institusi politik suatu negara.
Secara geografis, Amerika Serikat adalah pusat ekonomi alami serta benteng militer yang dikemas dengan sumber daya alam yang ada.
Sementara secara demografis, Amerika Serikat adalah bangsa yang besar. Sebagai negara adikuasa, Amerika Serikat mempunyai kebebasan bertindak.
Amerika dapat secara tegas melibatkan dirinya di wilayah mana pun di dunia atau tidak.
(sya)
tulis komentar anda