Waduh, 5 Rudal Balistik China Jatuh di ZEE Jepang
Kamis, 04 Agustus 2022 - 21:49 WIB
TOKYO - Lima rudal balistik yang ditembakkan oleh China pada Kamis (4/8/2022) telah jatuh ke zona ekonomi eksklusif Jepang . Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi.
Dikatakan oleh Kishi, ini adalah pertama kalinya rudal China jatuh ke ZEE Jepang.
"Kami mengutuk keras masalah serius yang melibatkan keamanan nasional Jepang dan keselamatan rakyatnya," katanya dalam konferensi pers di Kementerian Pertahanan Jepang seperti dikutip dari Nikkei.
Rudal tersebut diluncurkan selama latihan militer yang dilakukan oleh China di sekitar Taiwan setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei. Jepang mengkonfirmasi total sembilan peluncuran mulai sekitar pukul 3 sore sampai jam 4 sore.
Kishi menyebut latihan itu "sangat memaksa".
"Jepang akan melakukan segala upaya untuk mengumpulkan dan menganalisis intelijen dan menjaga kewaspadaan dan pengawasan," kata menteri pertahanan jepang itu.
Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Takeo Mori memanggil Duta Besar China Kong Xuanyou untuk mengajukan protes atas peluncuran tersebut dan mendesak agar latihan segera dihentikan.
Seperti diketahui, China menggelar latihan militer besar-besaran yang mengepung Taiwan. Latihan tembakan langsung udara dan laut, beberapa di antaranya melintasi ruang udara dan laut Taiwan, dimulai beberapa jam setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS meninggalkan Taiwan pada Rabu, setelah melakukan kunjungan pertama oleh seorang politisi senior AS ke pulau itu di 25 tahun.
Kementerian Pertahanan Nasional menyatakan bahwa Partai Komunis China menembakkan beberapa rudal balistik seri Dongfeng ke perairan sekitar Taiwan timur laut dan barat daya.
Kemudian dikonfirmasi bahwa 11 rudal telah ditembakkan, hampir dua kali lipat jumlah yang ditembakkan pada Juli 1995 selama Krisis Selat Taiwan Ketiga.
Latihan tersebut juga akan menggunakan beberapa senjata paling canggih China, termasuk rudal hipersonik DF-17 dan jet tempur siluman J-20, menurut sebuah laporan oleh surat kabar pemerintah Global Times.
“Latihan tersebut belum pernah terjadi sebelumnya karena rudal konvensional PLA diperkirakan akan terbang di atas pulau Taiwan untuk pertama kalinya,” kata surat kabar itu.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan latihan China merupakan blokade de facto terhadap pulau itu.
Dikatakan oleh Kishi, ini adalah pertama kalinya rudal China jatuh ke ZEE Jepang.
"Kami mengutuk keras masalah serius yang melibatkan keamanan nasional Jepang dan keselamatan rakyatnya," katanya dalam konferensi pers di Kementerian Pertahanan Jepang seperti dikutip dari Nikkei.
Rudal tersebut diluncurkan selama latihan militer yang dilakukan oleh China di sekitar Taiwan setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei. Jepang mengkonfirmasi total sembilan peluncuran mulai sekitar pukul 3 sore sampai jam 4 sore.
Kishi menyebut latihan itu "sangat memaksa".
"Jepang akan melakukan segala upaya untuk mengumpulkan dan menganalisis intelijen dan menjaga kewaspadaan dan pengawasan," kata menteri pertahanan jepang itu.
Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Takeo Mori memanggil Duta Besar China Kong Xuanyou untuk mengajukan protes atas peluncuran tersebut dan mendesak agar latihan segera dihentikan.
Seperti diketahui, China menggelar latihan militer besar-besaran yang mengepung Taiwan. Latihan tembakan langsung udara dan laut, beberapa di antaranya melintasi ruang udara dan laut Taiwan, dimulai beberapa jam setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS meninggalkan Taiwan pada Rabu, setelah melakukan kunjungan pertama oleh seorang politisi senior AS ke pulau itu di 25 tahun.
Kementerian Pertahanan Nasional menyatakan bahwa Partai Komunis China menembakkan beberapa rudal balistik seri Dongfeng ke perairan sekitar Taiwan timur laut dan barat daya.
Kemudian dikonfirmasi bahwa 11 rudal telah ditembakkan, hampir dua kali lipat jumlah yang ditembakkan pada Juli 1995 selama Krisis Selat Taiwan Ketiga.
Latihan tersebut juga akan menggunakan beberapa senjata paling canggih China, termasuk rudal hipersonik DF-17 dan jet tempur siluman J-20, menurut sebuah laporan oleh surat kabar pemerintah Global Times.
“Latihan tersebut belum pernah terjadi sebelumnya karena rudal konvensional PLA diperkirakan akan terbang di atas pulau Taiwan untuk pertama kalinya,” kata surat kabar itu.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan latihan China merupakan blokade de facto terhadap pulau itu.
(ian)
tulis komentar anda