Tujuh Orang Tewas dalam Banjir di UEA

Sabtu, 30 Juli 2022 - 10:52 WIB
Tujuh orang tewas dalam banjir di Uni Emirat Arab. Foto/Al Arabiya
ABU DHABI - Sedikitnya tujuh orang tewas di Uni Emirat Arab (UEA) setelah hujan lebat dan banjir melanda sebagian wilayah negara itu pada Rabu kemarin. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri UEA.

"Enam dari korban tewas berkebangsaan Asia," kata Direktur Jenderal Operasi Pusat Federal Kementerian Dalam Negeri UEA, Brigadir Jenderal Dr Ali Salem al-Tuniji, seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (30/7/2022).

Dalam sebuah pembaruan, pihak kementerian itu mengatakan di Twitter bahwa mereka memperbarui jumlah korban tewas sebelumnya, setelah seorang ekspatriat Asia yang hilang ditemukan tewas.

"Kota-kota yang paling terkena dampak termasuk Sharjah, Fujairah, dan Ras al-Khaimah di mana tim lapangan masih melakukan evakuasi," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri UEA itu.





Ia menambahkan, 80 persen warga yang terkena banjir telah kembali ke tempat tinggalnya dalam dua hari terakhir.

"Jalan utama yang menghubungkan Fujairah dan Khor Fakkan sedang menjalani pekerjaan untuk dibuka kembali sepenuhnya," pungkasnya.

Otoritas penanggulangan bencana UEA pada Kamis mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan lebih dari 20 hotel untuk menyediakan 827 unit yang dapat menampung lebih dari 1.885 orang yang mengungsi akibat banjir.

Pengumuman itu dibuat oleh National Emergency Crisis and Disaster Management Authority (NCEMA) dalam sebuah konferensi pers menyusul hujan lebat lebih dari satu hari yang menenggelamkan jalan-jalan dan membanjiri tempat tinggal.



Sementara itu, setidaknya 130 sukarelawan bekerja dengan warga lanjut usia di zona berisiko tinggi, mengangkut individu yang terkena dampak dari lingkungan yang terendam banjir, dan segera mengelola kebutuhan tempat tinggal.

Semua otoritas tingkat lokal dan nasional juga memantau perubahan cuaca serta tampaknya mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari dampak buruk di lingkungan di seluruh UEA.

Tim penyelamat juga berkoordinasi dengan mobil tanki untuk membersihkan jalan-jalan yang tergenang air, menambahkan bahwa pihak berwenang bekerja dengan "irama" penuh untuk memberikan perlindungan maksimal bagi semua penduduk di daerah yang terkena dampak cuaca.

Setiap perkembangan lebih lanjut, peringatan dan perubahan cuaca akan dipantau sepanjang waktu oleh jaringan radar dan cakupan satelit yang luas di seluruh negeri, yang dipimpin oleh Pusat Meteorologi Nasional.



(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More