Rusia Hancurkan 359 Sistem Rudal dan 260 Pesawat Ukraina sejak Awal Perang

Sabtu, 30 Juli 2022 - 05:36 WIB
Kelompok tentara separatis pro-Moskow di Ukraina timur. Rusia klaim telah hancurkan 359 sistem rudal Ukraina sejak awal perang. Foto/REUTERS
MOSKOW - Militer Rusia telah menghancurkan 359 sistem rudal pertahanan udara Ukraina sejak awal perang. Itu termasuk sistem pertahanan udara S-300.

Angka itu diumumkan Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis. Juru bicara kementerian tersebut, Igor Konashenkov, mengatakan militer Ukraina telah menderita kerugian signifikan.

Menurutnya, 70 tentara Ukraina tewas dan lebih dari lima kendaraan lapis baja dihancurkan di dekat Artyomovsk di wilayah Kherson dengan lebih dari 130 tentara lainnya dinetralkan.



Konashenkov, seperti dikutuip Anadolu Agency, Jumat (29/7/2022), mengatakan sembilan markas, enam depot amunisi dan sistem pertahanan udara S-300 dihancurkan dalam 24 jam terakhir. Selain itu, tiga kendaraan udara tak berawak atau drone milik tentara Ukraina telaha ditembak jatuh.



Rusia belum memperbarui data jumlah kematian tentara Ukraina sejauh ini. Berikut data kerugian yang dialami militer Ukraina sejak awal perang, menurut yang diumumkan Konashenkov:

1. 260 pesawat

2. 145 helikopter

3. 1.625 kendaraan udara tak berawa atau drone

4. 359 sistem rudal pertahanan udara

5. 4.172 tank dan kendaraan lapis baja

6. 764 peluncur roket multi-barel

7. 3.207 howitzer dan mortir

8. 4.515 kendaraan militer pribadi

Sedangkan pihak militer Ukraina mengeklaim Rusia telah kehilangan 40.500 personel militer selama invasi skala penuh hingga 29 Juli. Data kerugian Moskow lainnya sebagai berikut:

1. 1.749 tank

2. 3.987 kendaraan tempur lapis baja

3. 900 sistem artileri

4. 258 sistem roket multi-peluncuran

5. 117 sistem pertahanan udara

6. 222 pesawat

7. 190 helikopter

8. 731 UAV operasional-taktis

9. 174 rudal jelajah

10. 15 kapal/perahu

11. 2.870 kendaraan dan kapal tanker

12. 77 kendaraan khusus
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More