AS Jual 35 Jet Tempur Siluman F-35 ke Jerman, Bisa untuk Mengebom Nuklir
Sabtu, 30 Juli 2022 - 00:53 WIB
BERLIN - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan 35 jet tempur siluman F-35 ke Jerman . Pesawat yang akan dijual telah disertifikasi untuk menjatuhkan bom nuklir B-61 Amerika.
Penjualan puluhan jet tempur canggih itu bersama dengan paket persenjataan substansial, yang total harganya USD8,4 miliar.
"Bergabung dengan program joint strike fighter (JSF) adalah tonggak penting yang akan semakin mengintensifkan hubungan kita,” kata Kepala Staf Angkatan Udara Jerman Letnan Jenderal Ingo Gerhartz dalam sebuah pernyataan email kepada Defense News, Jumat (29/7/2022), setelah menghadiri pertemuan di Rostock.
“Sistem senjata bersama adalah dasar terbaik untuk kerja sama yang lebih erat lagi."
Seperti yang diumumkan pada bulan Maret, Kementerian Pertahanan Jerman telah memutuskan untuk mengganti pesawat tempur Tornado dan pesawat peperangan elektronik dengan kombinasi jet tempur siluman F-35A Lockheed Martin dan Eurofighter ECR dari Airbus Defence & Space mulai tahun 2030.
Penggabungan F-35 menanggapi kebutuhan untuk mempertahankan kemampuan penangkal nuklir Luftwaffe atau Angkatan Udara Jerman.
Dari opsi yang telah dipertimbangkan untuk menggantikan Panavia Tornado (Super Hornet dan Typhoon), F-35A adalah satu-satunya pesawat yang disertifikasi untuk mengirimkan bom nuklir B-61 AS, di mana Jerman memiliki skor sebagai bagian dari tanggung jawab untuk berbagi nuklir NATO.
Menanggapi permintaan resmi Jerman untuk pembelian F-35A, Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) Departemen Pertahanan AS mengeluarkan siaran pers yang merinci tawaran Washington, yang tidak hanya mencakup pesawat dan bagian logistiknya tetapi juga akan datang dengan paket persenjataan.
Penjualan puluhan jet tempur canggih itu bersama dengan paket persenjataan substansial, yang total harganya USD8,4 miliar.
"Bergabung dengan program joint strike fighter (JSF) adalah tonggak penting yang akan semakin mengintensifkan hubungan kita,” kata Kepala Staf Angkatan Udara Jerman Letnan Jenderal Ingo Gerhartz dalam sebuah pernyataan email kepada Defense News, Jumat (29/7/2022), setelah menghadiri pertemuan di Rostock.
“Sistem senjata bersama adalah dasar terbaik untuk kerja sama yang lebih erat lagi."
Baca Juga
Seperti yang diumumkan pada bulan Maret, Kementerian Pertahanan Jerman telah memutuskan untuk mengganti pesawat tempur Tornado dan pesawat peperangan elektronik dengan kombinasi jet tempur siluman F-35A Lockheed Martin dan Eurofighter ECR dari Airbus Defence & Space mulai tahun 2030.
Penggabungan F-35 menanggapi kebutuhan untuk mempertahankan kemampuan penangkal nuklir Luftwaffe atau Angkatan Udara Jerman.
Dari opsi yang telah dipertimbangkan untuk menggantikan Panavia Tornado (Super Hornet dan Typhoon), F-35A adalah satu-satunya pesawat yang disertifikasi untuk mengirimkan bom nuklir B-61 AS, di mana Jerman memiliki skor sebagai bagian dari tanggung jawab untuk berbagi nuklir NATO.
Menanggapi permintaan resmi Jerman untuk pembelian F-35A, Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) Departemen Pertahanan AS mengeluarkan siaran pers yang merinci tawaran Washington, yang tidak hanya mencakup pesawat dan bagian logistiknya tetapi juga akan datang dengan paket persenjataan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda