Kremlin: Tindakan Menutup Badan Yahudi Murni legal, Jangan Dipolitisasi
Rabu, 27 Juli 2022 - 11:05 WIB
MOSKOW - Kremlin mengatakan langkah Rusia menutup badan yang memproses imigrasi Yahudi ke Israel tidak boleh "dipolitisasi". Moskow menyebutnya sebagai masalah hukum murni.
"Situasi tidak boleh dipolitisasi atau diproyeksikan ke keseluruhan hubungan Rusia-Israel," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Selasa (26/7/2022).
Dalam satu langkah mengejutkan, pengadilan Moskow mengatakan pekan lalu bahwa Kementerian Kehakiman telah meminta "pembubaran" Badan Yahudi karena pelanggaran hukum yang tidak ditentukan.
“Ada masalah dari sudut pandang kepatuhan terhadap hukum Rusia,” papar Peskov.
"Situasi ini harus diperlakukan dengan sangat hati-hati," ujar dia, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Analis mengatakan langkah itu bisa menjadi tembakan peringatan dari Kremlin terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid.
Saat ini Lapid telah mengambil garis retorika yang lebih keras atas konflik Ukraina daripada pendahulunya.
Ini juga diartikan sebagai upaya memperlambat brain drain dari Rusia.
Lapid memperingatkan Moskow pada akhir pekan bahwa menutup badan tersebut akan memiliki konsekuensi "serius".
Sidang pertama dalam kasus ini dijadwalkan pekan ini.
Badan tersebut, yang didirikan pada 1929, memainkan peran kunci dalam pembentukan negara Israel pada 1948.
Badan itu mulai bekerja di Rusia pada 1989, dua tahun sebelum berakhirnya Uni Soviet, setelah itu ratusan ribu orang Yahudi dari seluruh Uni Soviet pergi ke Israel.
Lebih dari satu juta dari 9,4 juta penduduk Israel saat ini berakar di bekas Uni Soviet.
"Situasi tidak boleh dipolitisasi atau diproyeksikan ke keseluruhan hubungan Rusia-Israel," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Selasa (26/7/2022).
Dalam satu langkah mengejutkan, pengadilan Moskow mengatakan pekan lalu bahwa Kementerian Kehakiman telah meminta "pembubaran" Badan Yahudi karena pelanggaran hukum yang tidak ditentukan.
“Ada masalah dari sudut pandang kepatuhan terhadap hukum Rusia,” papar Peskov.
"Situasi ini harus diperlakukan dengan sangat hati-hati," ujar dia, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Analis mengatakan langkah itu bisa menjadi tembakan peringatan dari Kremlin terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid.
Saat ini Lapid telah mengambil garis retorika yang lebih keras atas konflik Ukraina daripada pendahulunya.
Ini juga diartikan sebagai upaya memperlambat brain drain dari Rusia.
Lapid memperingatkan Moskow pada akhir pekan bahwa menutup badan tersebut akan memiliki konsekuensi "serius".
Sidang pertama dalam kasus ini dijadwalkan pekan ini.
Badan tersebut, yang didirikan pada 1929, memainkan peran kunci dalam pembentukan negara Israel pada 1948.
Badan itu mulai bekerja di Rusia pada 1989, dua tahun sebelum berakhirnya Uni Soviet, setelah itu ratusan ribu orang Yahudi dari seluruh Uni Soviet pergi ke Israel.
Lebih dari satu juta dari 9,4 juta penduduk Israel saat ini berakar di bekas Uni Soviet.
(sya)
tulis komentar anda