Menteri Serbia: Mata-mata Asing Coba Paksa Saya Bersikap Anti-Rusia

Senin, 25 Juli 2022 - 19:13 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Serbia Aleksandar Vulin. Foto/mod.gov.rs
BELGRADE - Badan intelijen asing utama menekan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Serbia Aleksandar Vulin terkait sikapnya terhadap Rusia dan China.

Pejabat Serbia itu mengungkapkan hal itu pada Sabtu (23/7/2022). Vulin memperkirakan kampanye media besar melawan dia akan dimulai pekan ini.

“Salah satu badan intelijen terbesar di dunia, jika bukan yang terbesar, mengatakan kepada saya bahwa sikap saya tidak dapat diterima dan bahwa jika saya tidak mengubahnya dan tidak meninggalkan kebijakan yang saya ambil… maka saya tidak akan menjadi anggota pemerintah dan mereka akan melakukan segalanya untuk mencoreng saya,” papar Vulin kepada outlet media Pink.





Dia mengharapkan kampanye media melawan dia akan dimulai pekan depan. Meskipun ada tekanan, menteri mengatakan dia menolak bekerja sama dengan mata-mata asing dengan cara apa pun.

"Saya belum bekerja dan tidak akan bekerja untuk siapa pun kecuali untuk rakyat Serbia, negara Serbia, dan saya tidak akan sepenuhnya setia kepada siapa pun, kecuali presiden semua rakyat Serbia, Aleksandar Vucic," ujar menteri itu.

“Syaratnya, saya mulai bekerja untuk dinas intelijen asing ini. Saya tidak akan melakukannya, bahkan dengan mengorbankan hidup saya sendiri,” tegas dia.



Menteri itu juga mendesak presiden negara itu untuk menjaga Serbia tetap netral, serta menjaga hubungan baik dengan Rusia dan China, terlepas dari tekanan eksternal.

Pejabat tinggi Serbia telah berulang kali mengatakan negara itu menghadapi tekanan asing yang meningkat di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

Beograd, bagaimanapun, telah menolak bergabung dengan sanksi anti-Rusia atau tindakan bermusuhan lainnya oleh Barat secara kolektif.

Serbia mempertahankan akan terus mengejar kepentingannya sendiri, sambil menjaga hubungan lama dengan Moskow.

Vulin telah mengambil posisi yang sangat kuat di tengah krisis yang sedang berlangsung. Awal Juli, menteri tersebut mengatakan AS dan Uni Eropa telah secara terbuka menekan Serbia agar menjadi “prajurit NATO” untuk menjadi “seseorang yang ingin terlibat dalam konflik dengan Rusia.”

“Kami sangat jelas: Kami tidak akan terlibat dalam konflik dengan Rusia, kami tidak akan terlibat dalam perang orang lain, kami tidak akan menjadi prajurit orang lain,” papar dia.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More