Pejabat AS Ketakutan dengan Perang Biologis Lewat DNA

Senin, 25 Juli 2022 - 15:40 WIB
Pegawai swasta Emilia menunjukkan formulir tes DNA oleh NIFTY di Warsawa, Polandia. Foto/REUTERS/Kuba Stezycki
WASHINGTON - Biosampel yang dikumpulkan berbagai layanan pengujian DNA dapat dijual dan digunakan untuk mengembangkan senjata biologis yang dirancang khusus untuk menargetkan kelompok atau bahkan individu tertentu.

Klaim itu diungkapkan anggota parlemen Amerika Serikat (AS) di Forum Keamanan Aspen. Kekhawatiran serupa telah lama disuarakan pejabat Rusia.

“Sekarang ada senjata yang sedang dikembangkan, dan dikembangkan, yang dirancang untuk menargetkan orang-orang tertentu,” papar anggota DPR AS Jason Crow dari Colorado yang merupakan anggota Komite Intelijen DPR.





“Itulah apa ini, di mana Anda benar-benar dapat mengambil DNA seseorang, mengambil profil medis mereka, dan Anda dapat menargetkan senjata biologis yang akan membunuh orang itu atau membawa mereka keluar dari medan perang atau membuat mereka tidak dapat dioperasikan,” ujar dia.

Mengingat ancaman itu, Crow menambahkan, itu mengganggu bahwa harapan privasi untuk data pribadi telah berkurang selama 20 tahun terakhir, sampai-sampai orang muda memiliki "harapan privasi yang sangat sedikit" dan siap memberikan data mereka ke perusahaan swasta, seperti layanan pengujian DNA.



"Orang-orang akan dengan cepat meludah ke dalam cangkir dan mengirimkannya ke 23andMe dan mendapatkan data yang sangat menarik tentang latar belakang mereka," papar Crow.

“Dan coba tebak? DNA mereka sekarang dimiliki perusahaan swasta. Itu dapat dijual dengan sangat sedikit perlindungan kekayaan intelektual atau perlindungan privasi,” tutur dia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More