Pekan Depan, Kantor Kepresidenan Sri Lanka Kembali Dibuka
Minggu, 24 Juli 2022 - 19:10 WIB
KOLOMBO - Kantor Kepresidenan Sri Lanka yang terkepung akan dibuka kembali pada Senin (25/7/2022). Kantor dibuka beberapa hari setelah demonstran anti-pemerintah diusir keluar dalam tindakan keras militer yang memicu kecaman internasional.
Pada awal bulan ini, bangunan era kolonial itu diduduki oleh pengunjuk rasa yang marah dengan krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara pulau itu.
Tentara menyelamatkan presiden Gotabaya Rajapaksa dari kediamannya di dekat kantor kepresidenan, sebelum diserbu oleh massa yang marah pada hari yang sama. Rajapaksa akhirnya melarikan diri ke Singapura dan mengundurkan diri.
Pasukan bersenjatakan tongkat dan senjata otomatis membersihkan sekretariat presiden tak lama setelah tengah malam Jumat atas perintah penerus Rajapaksa, Ranil Wickremesinghe.
Sedikitnya 48 orang terluka dan sembilan ditangkap dalam operasi tersebut, di mana pasukan keamanan merobohkan tenda yang didirikan oleh pengunjuk rasa di luar kompleks kantor kepresidenan.
"Kantor itu siap dibuka kembali mulai Senin," kata seorang pejabat polisi kepada AFP, Minggu (24/7/2022). Ia menambahkan bahwa para ahli forensik telah mengunjungi kantor tersebut untuk mengumpulkan bukti kerusakan yang dilakukan oleh para pengunjuk rasa. “Pengepungan sekretariat, yang berlangsung sejak 9 Mei, kini telah dicabut,” lanjut pejabat tersebut.
Pemerintah Barat, PBB dan kelompok hak asasi manusia telah mengutuk Wickremesinghe karena menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa tidak bersenjata, yang telah mengumumkan niat mereka untuk mengosongkan situs tersebut pada hari Jumat.
Juru bicara polisi Nihal Talduwa mengatakan pengunjuk rasa bebas untuk melanjutkan demonstrasi mereka di tempat yang ditentukan di dekat kantor kepresidenan. “Mereka dapat tetap berada di lokasi protes resmi. Pemerintah bahkan mungkin akan membuka beberapa tempat lagi untuk para demonstran di kota itu,” kata Talduwa.
Operasi militer untuk membersihkan gedung sekretariat dan sekitarnya terjadi kurang dari 24 jam setelah Wickremesinghe dilantik dan tepat sebelum kabinet baru diangkat. Wickremesinghe dipilih oleh legislator pada hari Rabu untuk menggantikan Rajapaksa, yang melarikan diri ke Singapura dan mengundurkan diri setelah para demonstran mengejarnya dari istana.
Pada awal bulan ini, bangunan era kolonial itu diduduki oleh pengunjuk rasa yang marah dengan krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara pulau itu.
Tentara menyelamatkan presiden Gotabaya Rajapaksa dari kediamannya di dekat kantor kepresidenan, sebelum diserbu oleh massa yang marah pada hari yang sama. Rajapaksa akhirnya melarikan diri ke Singapura dan mengundurkan diri.
Pasukan bersenjatakan tongkat dan senjata otomatis membersihkan sekretariat presiden tak lama setelah tengah malam Jumat atas perintah penerus Rajapaksa, Ranil Wickremesinghe.
Sedikitnya 48 orang terluka dan sembilan ditangkap dalam operasi tersebut, di mana pasukan keamanan merobohkan tenda yang didirikan oleh pengunjuk rasa di luar kompleks kantor kepresidenan.
"Kantor itu siap dibuka kembali mulai Senin," kata seorang pejabat polisi kepada AFP, Minggu (24/7/2022). Ia menambahkan bahwa para ahli forensik telah mengunjungi kantor tersebut untuk mengumpulkan bukti kerusakan yang dilakukan oleh para pengunjuk rasa. “Pengepungan sekretariat, yang berlangsung sejak 9 Mei, kini telah dicabut,” lanjut pejabat tersebut.
Pemerintah Barat, PBB dan kelompok hak asasi manusia telah mengutuk Wickremesinghe karena menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa tidak bersenjata, yang telah mengumumkan niat mereka untuk mengosongkan situs tersebut pada hari Jumat.
Juru bicara polisi Nihal Talduwa mengatakan pengunjuk rasa bebas untuk melanjutkan demonstrasi mereka di tempat yang ditentukan di dekat kantor kepresidenan. “Mereka dapat tetap berada di lokasi protes resmi. Pemerintah bahkan mungkin akan membuka beberapa tempat lagi untuk para demonstran di kota itu,” kata Talduwa.
Operasi militer untuk membersihkan gedung sekretariat dan sekitarnya terjadi kurang dari 24 jam setelah Wickremesinghe dilantik dan tepat sebelum kabinet baru diangkat. Wickremesinghe dipilih oleh legislator pada hari Rabu untuk menggantikan Rajapaksa, yang melarikan diri ke Singapura dan mengundurkan diri setelah para demonstran mengejarnya dari istana.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda