China Dilaporkan Berniat Buat Torpedo Poseidon Mini yang Mampu Capai Australia
Minggu, 24 Juli 2022 - 09:24 WIB
Tetapi South China Morning Post melaporkan bahwa China bermaksud untuk menggunakan kawanan torpedo pintar yang mengintai untuk menyerang kapal selam saat mereka meninggalkan pelabuhan di perairannya yang sulit dijangkau oleh platform berawak.
Perancangnya juga menolak tuduhan bahwa itu adalah "bom kotor" atau senjata nuklir yang menyamar. Sebagai gantinya, reaktor kecil akan "dilontarkan" ke dasar laut sesaat sebelum torpedo menyerang targetnya – dengan tahap propulsi terakhir yang ditenagai oleh baterai on-board.
Ini akan meninggalkan bahan radioaktif di luar radius ledakan.
"Bahkan jika lambung kapal rusak, bagian dalamnya terisi air, dan seluruh badan jatuh ke pasir basah di dasar laut, reaktor tidak akan mengalami kecelakaan kritis. Keamanannya terjamin," bantah Guo.
Dan, kata Guo, kapal selam bertenaga nuklir tidak hanya akan menjadi senjata. Kecepatan dan daya tahannya yang tinggi akan memungkinkannya untuk memeriksa perairan yang jauh dan melacak target potensial - seperti kapal induk bertenaga nuklir dan kapal selam berawak.
"Ketika biaya produksi cukup rendah, bahkan jika perangkat bertenaga nuklir hanya dapat digunakan sekali, biaya keseluruhan akan rendah," pungkas Guo.
Perancangnya juga menolak tuduhan bahwa itu adalah "bom kotor" atau senjata nuklir yang menyamar. Sebagai gantinya, reaktor kecil akan "dilontarkan" ke dasar laut sesaat sebelum torpedo menyerang targetnya – dengan tahap propulsi terakhir yang ditenagai oleh baterai on-board.
Ini akan meninggalkan bahan radioaktif di luar radius ledakan.
"Bahkan jika lambung kapal rusak, bagian dalamnya terisi air, dan seluruh badan jatuh ke pasir basah di dasar laut, reaktor tidak akan mengalami kecelakaan kritis. Keamanannya terjamin," bantah Guo.
Dan, kata Guo, kapal selam bertenaga nuklir tidak hanya akan menjadi senjata. Kecepatan dan daya tahannya yang tinggi akan memungkinkannya untuk memeriksa perairan yang jauh dan melacak target potensial - seperti kapal induk bertenaga nuklir dan kapal selam berawak.
"Ketika biaya produksi cukup rendah, bahkan jika perangkat bertenaga nuklir hanya dapat digunakan sekali, biaya keseluruhan akan rendah," pungkas Guo.
(ian)
tulis komentar anda