China Dilaporkan Berniat Buat Torpedo Poseidon Mini yang Mampu Capai Australia
Minggu, 24 Juli 2022 - 09:24 WIB
BEIJING - China dilaporkan ingin memproduksi "kawanan" torpedo bertenaga nuklir yang mampu menyerang target di mana saja di Pasifik dalam waktu seminggu. Saat ini, ide itu hanya sebata proposal.
Menurut South China Morning Post, Beijing berniat untuk membuat torpedo Poseidon seperti milik Rusia namun dalam bentuk yang lebih kecil dan dalam jumlah yang lebih banyak. Poseidon adalah torpedo bertenaga nuklir yang mampu memicu tsunami di kota pantai mana pun.
“Berkat fleksibilitas tinggi dan biaya rendah, kendaraan bawah air tak berawak yang dilengkapi dengan sistem tenaga nuklir ini dapat digunakan sebagai kekuatan konvensional seperti kapal selam nuklir serang, bukan sebagai rudal nuklir,” terang kepala Institut Energi Atom China Guo Jian seperti dikutip dari New Zealand Herald, Minggu (24/7/2022).
Seperti Australia , China tertarik menemukan prospek jangkauan yang hampir tak terbatas.
Lembaga itu ingin menggunakan reaktor nuklir kecil "sekali pakai" untuk memberi daya pada drone kapal selam jarak jauh. Ini akan secara drastis mengurangi ukuran senjata dengan menghilangkan kebutuhan akan penyimpanan bahan bakar yang besar dan membuatnya lebih sulit untuk dideteksi melalui sistem propulsi listrik yang tenang.
Sementara Australia ingin membeli atau membuat kapal selam bertenaga nuklir, China tampaknya mengarah ke armada besar "robot pembunuh" bertenaga nuklir berukuran torpedo yang dapat dibawa oleh kapal militer mana pun. Angkatan pertahanan Australia mencita-citakan kekuatan senilai USD170 miliar yang terdiri dari 12 kapal selam besar yang berawak penuh.
Peneliti China mengatakan mereka dapat mengirimkan paket senjata yang dikendalikan AI dalam waktu 10 tahun.
Tenaga atom telah dimanfaatkan sebagai sistem propulsi sejak tahun 1960-an. Tenaga ini digunakan untuk dorong kapal induk besar. Hal ini memungkinkan kapal selam untuk tetap di bawah air selama persediaan udara dan makanan mereka mencukupi. Ini masih memberi daya pada wahana antariksa Voyager II saat melewati tepi tata surya setelah 45 tahun berada di luar angkasa.
Menurut South China Morning Post, Beijing berniat untuk membuat torpedo Poseidon seperti milik Rusia namun dalam bentuk yang lebih kecil dan dalam jumlah yang lebih banyak. Poseidon adalah torpedo bertenaga nuklir yang mampu memicu tsunami di kota pantai mana pun.
“Berkat fleksibilitas tinggi dan biaya rendah, kendaraan bawah air tak berawak yang dilengkapi dengan sistem tenaga nuklir ini dapat digunakan sebagai kekuatan konvensional seperti kapal selam nuklir serang, bukan sebagai rudal nuklir,” terang kepala Institut Energi Atom China Guo Jian seperti dikutip dari New Zealand Herald, Minggu (24/7/2022).
Seperti Australia , China tertarik menemukan prospek jangkauan yang hampir tak terbatas.
Lembaga itu ingin menggunakan reaktor nuklir kecil "sekali pakai" untuk memberi daya pada drone kapal selam jarak jauh. Ini akan secara drastis mengurangi ukuran senjata dengan menghilangkan kebutuhan akan penyimpanan bahan bakar yang besar dan membuatnya lebih sulit untuk dideteksi melalui sistem propulsi listrik yang tenang.
Sementara Australia ingin membeli atau membuat kapal selam bertenaga nuklir, China tampaknya mengarah ke armada besar "robot pembunuh" bertenaga nuklir berukuran torpedo yang dapat dibawa oleh kapal militer mana pun. Angkatan pertahanan Australia mencita-citakan kekuatan senilai USD170 miliar yang terdiri dari 12 kapal selam besar yang berawak penuh.
Peneliti China mengatakan mereka dapat mengirimkan paket senjata yang dikendalikan AI dalam waktu 10 tahun.
Baca Juga
Tenaga atom telah dimanfaatkan sebagai sistem propulsi sejak tahun 1960-an. Tenaga ini digunakan untuk dorong kapal induk besar. Hal ini memungkinkan kapal selam untuk tetap di bawah air selama persediaan udara dan makanan mereka mencukupi. Ini masih memberi daya pada wahana antariksa Voyager II saat melewati tepi tata surya setelah 45 tahun berada di luar angkasa.
tulis komentar anda