Taliban Tahan Jurnalis yang Menuduh Mereka Gunakan Gadis-gadis sebagai Budak Seks

Sabtu, 23 Juli 2022 - 07:22 WIB
Lynne ODonnell, jurnalis perang asal Australia yang ditahan Taliban di Afghanistan selama tiga hari. Dia ditahan karena tulisannya menuduh Taliban menggunakan gadis-gadis sebagai budak seks. Foto/ABC.net.au
KABUL - Taliban telah menahan Lynne O'Donnell, jurnalis dan kolomnis majalah Foreign Policy asal Australia, selama tiga hari. Dia ditahan karena menuduh penguasa Afghanistan itu menggunakan gadis-gadis remaja sebagai budak seks .

O'Donnell dipaksa mengeluarkan Retraksi Publik setelah dia ditahan selama tiga hari.

Perempuan yang diakui secara internasional sebagai jurnalis perang tersebut men-tweet; "Saya minta maaf atas 3 atau 4 laporan yang saya tulis yang menuduh pihak berwenang saat ini menikahi gadis remaja secara paksa dan menggunakan gadis remaja sebagai budak seksual oleh komandan Taliban."

Menurut O'Donnell, dia membuat permintaan maaf karena dipaksa Taliban. "Tweet permintaan maaf atau masuk penjara, kata intelijen Taliban," lanjut tweet-nya.





"Apa pun yang diperlukan: Mereka mendikte. Saya men-tweet. Mereka tidak menyukainya. Dihapus, diedit, di-tweet ulang. Membuat video saya mengatakan saya tidak dipaksa. Lakukan itu juga," paparnya.

Menurut jurnalis tersebut, para agen intelijen Taliban tidak menyetujui pelaporannya tentang orang-orang lesbian, gay, biseksual, transgender dan queer (LGBTQ) dan menegaskan bahwa tidak ada gay di Afghanistan.

Mengutip laporan Khaama Press, Sabtu (23/7/2022), Lynne O'Donnell telah melaporkan liputannya sesekali dari Afghanistan selama lebih dari 20 tahun.

Namun, menyusul penahanan, dugaan pelecehan, dan ancaman terhadapnya, dia meninggalkan Afghanistan pada Rabu ke Pakistan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More