UE Ketar Ketir Pasokan Gas Bakal Diputus, Tuding Rusia Lakukan Pemerasan
Rabu, 20 Juli 2022 - 20:03 WIB
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) telah menetapkan rencana darurat untuk mengurangi penggunaan gasnya di tengah kekhawatiran Rusia dapat memotong pasokannya di musim dingin.
Blok negara Benua Biru itu telah mengusulkan target sukarela bagi setiap negara untuk membatasi penggunaannya sebesar 15% dari Agustus hingga Maret. Blok itu pun menuding Rusia telah jadikan ekspor gas sebagai senjata.
“Rusia memeras kami. Rusia menggunakan energi sebagai senjata,” kata Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dalam konferensi pers.
“Dan oleh karena itu, dalam hal apa pun, apakah itu pemutusan sebagian besar gas Rusia atau pemutusan total gas Rusia, Eropa harus siap,” imbuhnya seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (20/7/2022).
Dia memperingatkan bahwa hampir setengah dari negara-negara anggota sudah mengalami dampak berkurangnya aliran gas dari Rusia, yang telah turun di bawah 30% dari rata-rata 2016-2021.
Di bawah rencana tersebut, UE akan dapat membuat pengurangan wajib jika tampaknya ada risiko besar kekurangan gas yang parah.
Proposal tersebut perlu disetujui oleh mayoritas negara Uni Eropa, dengan para diplomatnya akan membahasnya pada hari Jumat mendatang.
Blok negara Benua Biru itu telah mengusulkan target sukarela bagi setiap negara untuk membatasi penggunaannya sebesar 15% dari Agustus hingga Maret. Blok itu pun menuding Rusia telah jadikan ekspor gas sebagai senjata.
“Rusia memeras kami. Rusia menggunakan energi sebagai senjata,” kata Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dalam konferensi pers.
“Dan oleh karena itu, dalam hal apa pun, apakah itu pemutusan sebagian besar gas Rusia atau pemutusan total gas Rusia, Eropa harus siap,” imbuhnya seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (20/7/2022).
Dia memperingatkan bahwa hampir setengah dari negara-negara anggota sudah mengalami dampak berkurangnya aliran gas dari Rusia, yang telah turun di bawah 30% dari rata-rata 2016-2021.
Di bawah rencana tersebut, UE akan dapat membuat pengurangan wajib jika tampaknya ada risiko besar kekurangan gas yang parah.
Proposal tersebut perlu disetujui oleh mayoritas negara Uni Eropa, dengan para diplomatnya akan membahasnya pada hari Jumat mendatang.
(ian)
tulis komentar anda