Blunder Pesta Pernikahan, Pengantin Cantik Ini Tewas Tertembak Kepalanya
Rabu, 20 Juli 2022 - 00:50 WIB
TEHERAN - Seorang pengantin cantik tewas setelah tertembak kepalanya saat resepsi pernikahannya di sebuah kota di Iran . Sang pengantin menjadi korban blunder dari tradisi kontroversial.
Mahvash Leghaei (24) sedang bersulang untuk pesta pernikahannya pada 12 Juli 2022. Tiba-tiba seorang tamu mulai menembakkan senapan berburu bertenaga tinggi sebagai bagian dari perayaan.
Tragisnya peluru dari tembakan itu nyasar dan menembus tengkorak si pengantin wanita sebelum melukai dua pria dalam pesta tersebut.
Mahvash, yang merupakan lulusan psikologi, dilarikan ke rumah sakit di mana dia dinyatakan meninggal.
Menembakkan pistol atau senapan di pesta pernikahan di Timur Tengah adalah hal biasa, meskipun itu ilegal.
Pekerjaan berbahaya semacam itu biasanya diserahkan kepada orang-orang yang terampil. Namun, dalam beberapa tahun terakhir penembakan ke udara semakin banyak dilakukan oleh tamu yang tidak terampil, yang menyebabkan serangkaian insiden tragis.
Menurut laporan media lokal, penembak dalam pesta pernikahan Mahvash diidentifikasi sebagai pria berusia 36 tahun yang merupakan sepupu dari mempelai pria.
Penembak, menurut polisi, memiliki kontrol senjata yang buruk. Dia melarikan diri dari tempat kejadian sebelum akhirnya dilacak oleh polisi.
"Kami mendapat panggilan darurat tentang penembakan di aula pernikahan di kota Firuzabad dan petugas segera dikirim," kata juru bicara polisi setempat Kolonel Mehdi Jokar, seperti dikutip news.com.au, Selasa (19/7/2022).
“Petugas menemukan bahwa seseorang telah melepaskan tembakan dengan senapan berburu sebagai bagian dari tradisi pengembara lokal, tetapi sayangnya karena keramaian dan kontrol senjata yang buruk dari orang tersebut, dia menembak tiga orang—dua pria dan pengantin wanita."
"Penembak kemudian melarikan diri dari daerah itu tetapi polisi menemukan pria itu masih membawa senapan berburu tanpa izin yang telah ditembakkan ke pesta pernikahan," paparnya.
"Tentu saja setiap gangguan ketertiban umum seperti ini melewati garis merah dengan polisi perlu bertindak. Dan orang perlu tahu bahwa untuk menciptakan komunitas yang aman, pengambilan gambar dilarang di pesta pernikahan," imbuh Kolonel Mehdi Jokar.
"Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang ditemukan melanggar aturan ini."
Paman Mahvash mengatakan korban telah bekerja sebagai pekerja sosial membantu pecandu narkoba untuk pulih.
Mahvash Leghaei (24) sedang bersulang untuk pesta pernikahannya pada 12 Juli 2022. Tiba-tiba seorang tamu mulai menembakkan senapan berburu bertenaga tinggi sebagai bagian dari perayaan.
Tragisnya peluru dari tembakan itu nyasar dan menembus tengkorak si pengantin wanita sebelum melukai dua pria dalam pesta tersebut.
Mahvash, yang merupakan lulusan psikologi, dilarikan ke rumah sakit di mana dia dinyatakan meninggal.
Menembakkan pistol atau senapan di pesta pernikahan di Timur Tengah adalah hal biasa, meskipun itu ilegal.
Pekerjaan berbahaya semacam itu biasanya diserahkan kepada orang-orang yang terampil. Namun, dalam beberapa tahun terakhir penembakan ke udara semakin banyak dilakukan oleh tamu yang tidak terampil, yang menyebabkan serangkaian insiden tragis.
Menurut laporan media lokal, penembak dalam pesta pernikahan Mahvash diidentifikasi sebagai pria berusia 36 tahun yang merupakan sepupu dari mempelai pria.
Penembak, menurut polisi, memiliki kontrol senjata yang buruk. Dia melarikan diri dari tempat kejadian sebelum akhirnya dilacak oleh polisi.
"Kami mendapat panggilan darurat tentang penembakan di aula pernikahan di kota Firuzabad dan petugas segera dikirim," kata juru bicara polisi setempat Kolonel Mehdi Jokar, seperti dikutip news.com.au, Selasa (19/7/2022).
“Petugas menemukan bahwa seseorang telah melepaskan tembakan dengan senapan berburu sebagai bagian dari tradisi pengembara lokal, tetapi sayangnya karena keramaian dan kontrol senjata yang buruk dari orang tersebut, dia menembak tiga orang—dua pria dan pengantin wanita."
"Penembak kemudian melarikan diri dari daerah itu tetapi polisi menemukan pria itu masih membawa senapan berburu tanpa izin yang telah ditembakkan ke pesta pernikahan," paparnya.
"Tentu saja setiap gangguan ketertiban umum seperti ini melewati garis merah dengan polisi perlu bertindak. Dan orang perlu tahu bahwa untuk menciptakan komunitas yang aman, pengambilan gambar dilarang di pesta pernikahan," imbuh Kolonel Mehdi Jokar.
"Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang ditemukan melanggar aturan ini."
Paman Mahvash mengatakan korban telah bekerja sebagai pekerja sosial membantu pecandu narkoba untuk pulih.
(min)
tulis komentar anda